Indonesia Kembangkan Wisata Daerah Perbatasan

Kawasan Wisata Terpadu Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau
Sumber :
  • Antara/ Henky Mohari

VIVA.co.id – Pemerintah menilai wisatawan yang berasal dari perbatasan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah kunjungan. Beberapa negara yang berbatasan langsung dengan negara lain memiliki persentase wisatawan mancanegara yang besar dari lintas batas.

Gaet Turis Area Perbatasan, 7 Provinsi Gelar Ratusan Acara

"Wisatawan mancanegara (wisman) perbatasan dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat dengan  kontribusi yang signifikan terhadap total kunjungan wisman dan manfaat lainnya," kata Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mancanegara I Gde Pitana di Batam, Jumat, 18 Agustus 2017.

Misalnya, dia menyebut, wisatawan negara perbatasan langsung di Belanda dapat menyumbang 93 persen dari jumlah total kunjungan wisman. Data pada tahun 2014 dari Euromonitor dari total jumlah kunjungan wisman ke Belanda sebanyak 13,9 juta sebagian besar diperoleh dari wisatawan lintas perbatasan. Artinya, sebesar 93 persen atau 12,95 juta wisman ke Belanda adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Jerman, Belanda, dan Prancis.

Erick Thohir Lapor ke DPR Laba BUMN Tembus Rp 292 Triliun pada 2023

Sedangkan di perbatasan Malaysia, wisatawan lintas batas menyumbang 67 persen atau sekitar 18.103.725 dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Malaysia sebanyak 26.757.392 yang masuk berdasarkan Tourism Malaysia pada 2016. Sayangnya, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia dari lintas batas masih sangat minim, kurang dari 10 persen.

"Di sisi lain, border line di Indonesia sangat besar dan panjang dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan juga Australia. Mengingat Indonesia berbatasan langsung dengan berbagai negara, maka Indonesia perlu mengembangkan wisata perbatasan," kata dia.

KPK Panggil Dua Hakim Agung di Kasus Korupsi Gazalba Saleh, Siapa Dia?

Asisten Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Wilayah ASEAN Rizki Handayani mengatakan, untuk menggaet wisatawan juga harus melihat kriteria 3A, yakni aksesibilitas, amenitas dan atraksi.

"Dari 3A itu kita lihat aksesibilitas itu sudah dibenerin, contoh Kalimantan Barat mereka bisa langsung ke Singkawang. Kemudian, orang datang kalau enggak ada apa-apa mana mau datang?" katanya.

Karena itu, beberapa ataraksi yang disukai akan digelar seperti festival baik yang mengangkat budaya lokal, ditambah dengan festival yang sifatnya festive. Untuk amenitasnya atau fasilitas penunjang, akan didorong hadirnya banyak homestay.

Selain memerhatikan itu, pemerintah juga akan menawarkan paket-paket wisata murah seperti yang dilakukan oleh Batam dengan menggandeng 68 perusahaan untuk membuat paket bundling non-weekend demi mengisi kekosongan okupansi pada saat hari kerja (weekdays). Mereka menawarkan 161 paket promosi mengingat wisatawan terutama di perbatasan peka terhadap harga yang ditawarkan oleh pihak operator wisata. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya