- Pixabay/ Unsplash
VIVA.co.id – Liburan menjadi salah satu kegiatan wajib yang banyak dilakukan oleh seseorang untuk menghilangkan kepenatan dari rutinitas harian. Kegiatan liburan ini pun pada umumnya direncanakan sesuai dengan kenyamanan orang tersebut.
Tapi terkadang, banyak orang yang seusai melakukan liburan mengalami rasa senang, namun ada pula yang mengalami rasa kecewa. Kekecewaan ini terjadi pada umumnya karena mereka belum dapat menikmati liburan seutuhnya.
Dilansir dari laman Indiatoday, Kamis 7 September 2017, tingkat ideal kepuasan perjalanan wisata itu berdasarkan lamanya melakukan kegiatan liburan. Hasil riset yang dilakukan di Universitas Tampere di Finlandia, yang menganalisis perjalanan yang dilakukan oleh 54 orang, menyimpulkan bahwa tingkat kesenangan saat mereka mencapai puncak pada hari kedelapan liburan.
Hal ini dikarenakan waktu delapan hari itu memberikan waktu yang cukup bagi para traveler untuk mengatasi stres selama perjalanan, menyesuaikan (beradaptasi) dengan perbedaan waktu, dan merasa nyaman di tempat wisata baru yang di tempat tujuan, ungkap Jaime Kurtz, penulis The Happy Traveler.
Eksplorasi
Gilad Berenstein, CEO dan pendiri Utrip, lebih jauh menjelaskan bahwa bagi sebagian orang waktu ideal untuk melakukan perjalanan wisata berkisar selama tujuh hingga sepuluh hari.
''Perjalanan lebih dari tujuh sampai sepuluh hari yang mereka lakukan itu untuk melakukan eksplorasi, bukan relaksasi,'' ujarnya.
Di sisi lain, jika Anda bepergian ke daerah yang memiliki perbedaan waktu, Anda memerlukan waktu setidaknya satu hari untuk melakukan penyesuaian diri.
"Saat Anda bepergian, dibutuhkan waktu bagi tubuh, karena adanya perubahan reaksi kimia pada tubuh Anda untuk mengubah dan membentuk kembali ritme seperti sediakala," kata W Christopher Winter, ahli saraf dan spesialis tidur di Charlottesville.
Jadi, ketika Anda melakukan perjalanan melintasi beberapa zona berarti Anda perlu menambahkan jumlah hari lagi untuk melakukan perjalanan. (ren)
