Minyak Mentah Dekati $100, Pertamax Terancam

Foto ilustrasi minyak dunia
Sumber :

VIVAnews - Lamanya musim dingin di sebagian belahan dunia membuat harga minyak terus melambung. Harga minyak mentah di New York telah meningkat 20 persen sejak akhir September, dan menetap di atas US$91 per barel. Ini merupakan harga tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Terakhir kali minyak mentah diperdagangkan di atas US$100 per barel terjadi pada Oktober 2008. Saat jatuh dari rekor tertinggi US$147 per barel pada Juli. Lalu, pada Desember tahun itu, minyak diperdagangkan di bawah US$40 per barel.

Di bursa komoditas London, minyak mentah Brent telah diperdagangkan US$94,74 per barel pada Jumat lalu. Brent merupakan benchmark dua pertiga dari seluruh perdagangan minyak global.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Bagi pemerintah, lonjakan harga minyak semakin memperkuat tekad mengatur BBM bersubsidi, termasuk mewajibkan pemilik mobil pribadi memakai Pertamax. "Ini agar mereka yang mampu jangan ikut-ikutan membeli BBM bersubsidi," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh di Jakarta, Senin 27 Desember 2010.

Menurut Darwin, anggaran BBM bersubsidi semakin besar apabila harga minyak dunia merangkak naik. Sedangkan pemerintah berkomitmen subsidi hanya untuk mereka yang berhak atau golongan tidak mampu.

Namun, sejumlah pengamat energi justru khawatir dengan langkah pemerintah melarang kendaraan pribadi menggunakan Premium. Pengalihan bahan bakar ini akan membuat masyarakat harus membeli bahan bakar dengan harga semakin berlipat.

Bagaimana tidak, harga Premium yang hanya Rp4.500 tiba-tiba tidak boleh digunakan dan harus beralih ke Pertamax yang harganya Rp7.000. Bahkan harga ini akan terus naik seiring kenaikan harga minyak mentah.

Hitung-hitungan ReforMiner Institute, harga Pertamax akan terus naik. Sebab, harga Pertamax saat ini, Rp7.050, masih menggunakan harga minyak US$83 per barel. Padahal harga minyak saat ini telah melampaui US$90.

Paling tidak, bila harga minyak menyentuh US$100, harga Pertamax akan menjadi Rp8.900 per liter. "Itu asumsi kami," kata Direktur ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto. "Jelas ini akan membebani pengguna kendaraan."

Potensi harga Pertamax pada harga itu sangat besar. Sebab, dengan permintaan minyak yang tinggi dan pasokan terbatas, harga minyak mentah menyentuh US$100 sangat mudah. "Bisa awal tahun depan," katanya.

Rekor harga Pertamax pernah ditoreh pada paruh kedua Juli 2008. Saat itu harga Pertamax dipasarkan Rp10.600 - Rp12.000 per liter. Harga ini terjadi, setelah harga minyak dunia menyentuh level tertinggi, US$147 per barel.

Karena itu, Pri Agung mengaku lebih senang dengan kebijakan menaikkan harga BBM daripada membatasi konsumsi. "Konsekuensi pembatasan, pengguna mobil pribadi harus membeli Pertamax yang harganya berlipat," katanya.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Mochammad Harun mengatakan, Pertamina akan menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme harga pasar. Pertamina tidak akan mensubsidi silang harga Pertamax. "Kalau harga minyak naik, Pertamax juga ikut," katanya.

Pertamina juga tidak akan mengintervensi harga Pertamax dan Pertamax Plus karena harga BBM nonsubsidi ini sudah sepenuhnya diserahkan ke pasar. Pertamina tidak ambil pusing dengan prediksi para pengamat yang memperkirakan harga Pertamax dapat menyentuh Rp8.900 per liter. "Ya pengamat kan memperkirakan saja," katanya.

Sejumlah pengamat perminyakan memperkirakan harga minyak bumi berpotensi melonjak hingga US$100 per barel. Permintaan diprediksi bakal naik terus, sementara negara-negara OPEC tetap kukuh tak mau menambah produksi.

Sejumlah negara-nagara produsen minyak dari Arab, meyakini bahwa perekonomian global masih bisa tegak dengan harga minyak mentah US$100. Karena itu dalam pertemuan akhir pekan lalu di Mesir, mereka sepakat tidak menaikkan produksi.

Mereka menilai, stok minyak mentah  masih cukup dan lonjakan harga di sekitar US$90 hanya bersifat sementara, karena dipicu kondisi cuaca dingin di Eropa. (hs)

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024