PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Warga Palestina berlari saat serangan rudal Isral di Kota Gaza
Sumber :
  • REUTERS/Majdi Fathi

VIVAnews - Sudah enam hari tentara Israel menggempur Palestina dengan rudal. Setelah gempuran yang menewaskan ratusan warga sipil itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam dan menyerukan gencatan senjata kepada Israel dan Palestina.

Kelima belas anggota Dewan Keamanan menyetujui pernyataan untuk menyerukan penghentian eskalasi kekerasan dan pemulihan keadaan. Dalam pernyataannya, Sabtu 12 Juli 2014, Dewan Keamanan PBB juga menyerukan agar perundingan damai dilanjutkan.

Dewan Keamanan meminta "pemberlakukan kembali gencatan senjata November 2012" yang ditengahi oleh Mesir, tetapi tidak dijelaskan kapan sebaiknya gencatan senjata harus dilakukan.

Tapi, seruan itu tak digubris oleh Israel dan kelompok Hamas. Seperti tak takut atas kecaman badan dunia itu, ketegangan justru semakin memanas dua hari terakhir.

Israel enggan mengendurkan serangan kepada Hamas. Bahkan, tak sampai hitungan hari dari seruan PBB itu, Israel meluncurkan rudal secara membabi buta ke wilayah Palestina. Serangan itu menghancurkan beberapa rumah warga Palestina dan menewaskan 18 orang.

Hingga saat ini rudal Israel sudah menghantam sekitar 1.200 sasaran di wilayah Gaza.

Tak puas dengan serangan rudal yang membunuh wanita dan anak-anak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan telah mempersiapkan 30.000 pasukan cadangan untuk melakukan serangan darat ke Gaza.

Serangan Israel itu mendapat perlawanan dari kelompok Islam Hamas. Mereka hingga hari ini, telah menembakkan 800 roket ke Israel. Hamas menyerang lebih dalam ke negara itu dibanding serangan sebelumnya.

Suci Winata Istri Ke-4 Ari Sigit Melahirkan Cicit Soeharto

Tapi, tak satu pun tentara Israel terbunuh oleh kaskade roket Hamas. Hampir 150 roket yang diluncurkan dari Gaza telah dihadang Israel dengan Iron Dome.

Tak hanya itu, sayap militan partai Palestina itu bahkan mengeluarkan ancaman. Bukan melalui pernyataan tetapi melalui nasyid yang membakar semangat perang.

Diberitakan Al-Arabiya, nasyid itu dibuat dalam bahasa ibrani agar Israel mengerti. Sebetulnya, nasyid itu sudah terkenal lebih dulu dalam versi Arab yang berjudul "Goncangkan Keamanan Israel."

Nasyid versi Arab ini telah sejak lama menjadi lagu wajib peperangan bagi para pejuang Palestina di Gaza, terutama Brigade Ezz al Deen Al Qassa. Liriknya sudah pasti mengobarkan semangat juang para mujahid.

"Singkirkan seluruh zionis, bakar tentara dan pangkalan mereka. Musnahkan seluruh sarang-sarang kecoa, usir zionis," bunyi lirik pada nasyid.

Mereka juga mengeluarkan peringatan yang jarang dilontarkan yaitu berencana menyerang Ibu Kota Israel, Tel Aviv.

Pada Minggu 13 Juli 2014 dini hari waktu setempat, pasukan tentara Israel telah memasuki Gaza. Mereka telah menyerbu sebuah situs peluncuran rudal yang ada di wilayah itu. 

Tepat di Jalur Gaza itulah, akhirnya tentara Israel dan kelompok Hamas bertemu. Ini pertama kalinya pasukan Israel memasuki Gaza. Baku tembak tak terhindarkan antara keduanya.

"Selama serangan yang berlangsung sekitar setengah jam, kedua pihak terlibat baku tembak di lokasi peluncuran (rudal)," kata sumber militer Israel seperti dilansir CNN.

Baku tembak itu mengakibatkan empat tentara Israel mengalami luka ringan dan mereka semua bisa kembali ke rumah dengan selamat. Tapi tak diketahui, apakah masuknya tentara Israel ke Jalur Gaza itu sudah berhasil mencapai misinya.

28 Anak-anak tewas

Serangan Israel tanpa ampun ke wilayah Palestina mengakibatkan 160 orang meninggal dunia, sebagaian besar dari mereka wanita dan anak-anak. Sementara itu, korban luka mencapai 1.100 orang. Hal ini dikatakan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Kepala Komunikasi untuk Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, Catherine Weibel mengungkapkan ada 28 anak-anak Palestina telah tewas akibat serangan itu. Bahkan, sebagian lagi menunjukkan tanda-tanda gangguan mental.

Ada dugaan tentara Israel menggunakan senjata terlarang saat menyerang permukiman Palestina. Menurut pejabat Kementerian Kesehatan Palestina, senjata yang dilarang secara internasional itu membakar dan mencabik-cabik tubuh korban.

"Israel menggunakan senjata yang dilarang pada dua perang terakhir di Gaza," kata juru bicara kementerian ini, Ashraf al-Qodra, diberitakan kantor berita Anadolu Agency, Rabu lalu.

Buktinya, kata dia, tubuh jasad korban pengeboman Israel tampak sangat mengerikan. Kebanyakan tubuh mereka terbakar, sedangkan sebagian lainnya hancur lebur.

Dalam sebuah foto, terlihat anggota tubuh para korban luka hancur, seperti terkena senjata kimia. Menurut dokter di Palestina, banyak warga Gaza yang kehilangan anggota tubuhnya akibat serangan ini.

Serangan itu pula mengakibatkan sebagian besar infrastruktur di Palestina rusak parah. Bahkan, 3 ribu warga Palestina mengungsi dan ratusan ribu lainnya sulit mendapat air.

Direktur Air Publik, Maher Salem, mengatakan, dua sumur utama di Gaza telah ditembaki. Padahal, sumur ini memasok air untuk 27 ribu orang.

Tak mau disalahkan, Israel justru menyalahkan Hamas yang sengaja bersembunyi dan menyimpan persenjataan di permukiman penduduk. Israel juga mengaku telah memperingatkan penduduk di bagian utara Jalur Gaza untuk meninggalkan rumah demi keselamatan mereka sendiri. 

Sikap Indonesia

Kekejaman Israel terhadap Palestina menuai kecaman dari segala penjuru dunia. Terutama di negara Timur Tengah dan Asia. Indonesia secara resmi mengutuk serangan itu.

"Tidak proporsional, banyak korban sipil rakyat Palestina. Indonesia juga mengecam dan telah aktif menjalankan diplomasi di tingkat PBB, Organisasi Islam, dan Non Blok," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat lalu.

Presiden SBY menyerukan agar Israel menghentikan serangan militernya ke wilayah Palestina. Gencatan senjata harus dilakukan dalam pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Aksi balasan Hamas ke wilayah Israel juga harus dihentikan, agar korban tidak bertambah. "Ini harus dicegah," kata Presiden.

Untuk membantu rakyat Palestina yang menjadi korban, pemerintah menyediakan dana US$1 juta. Menurut dia, pemerintah dan rakyat Indonesia juga harus memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

Sejumlah elemen di Tanah Air melakukan aksi solidaritas. Mereka menentang kebiadaban Israel terhadap warga Palestina.

Seperti yang dilakukan puluhan orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Surabaya. Mereka menggelar unjuk rasa damai di pelataran Tugu Nasional Patung Gubernur Suryo di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Umar Sahid, koordinator aksi mengatakan, agresi Zionis Israel semakin brutal ke Palestina. Menyerang perkampungan warga yang menewaskan wanita dan anak-anak. "Israel sebagai agresor, penjajah, dan penindas Palestina," ujar Umar Said.

Dalam aksinya, mereka menggelar spanduk besar bertuliskan "Umat Islam Palestina di Serang, ke mana Tentara Islam Lainnya?". HTI mengajak umat Islam di Indonesia ikut peduli atas penderitaan umat muslim di Palestina.

"Caranya dengan membangun opini, apa yang dilakukan Israel adalah pelanggaran HAM," tegasnya.

Tak hanya itu, aksi solidaritas juga datang dari kalangan mahasiswa. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya bahkan mendesak pemerintah mengirim pasukan perdamaian untuk membebaskan rakyat Palestina dari kekejaman militer Israel.

Aris, juru bicara PMII Surabaya pada Minggu 13 Juli 2014, menyebut Palestina adalah negara sahabat. Mereka ikut membantu Indonesia saat berjuang untuk mendapat pengakuan kemerdekaan dari dunia internasional.

Wajib hukumnya, Aris melanjutkan, seluruh umat muslim di dunia membantu rakyat Palestina lepas dari kebiadaban Zionis Israel. Misalnya dengan cara menghukum Israel.

"Yang paling mudah adalah boikot, jangan beli barang-barang produk Israel dan negara sekutunya," ujar dia.

Permusuhan antara kedua pihak meningkat awal bulan ini setelah pembunuhan tiga remaja Israel dan seorang remaja Palestina. (art)

Ilustrasi nyamuk.

Health Minister Conveys How to Handle Arbovirus Disease

Indonesian Health Minister Budi Gunadi Sadikin stated that there are several ways to handle arbovirus diseases, which are transmitted through insect vectors such as mosqu

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024