Pasar Mobil SUV Indonesia Makin Sengit

C-HR dan Honda HR-V.
Sumber :
  • Youtube

VIVA.co.id – Persaingan segmen mobil Sport Utility Vehicle (SUV) di Tanah Air bertambah ketat. Sejumlah produsen otomotif kenamaan belakangan ini serempak melirik segmen SUV, yang sebelumnya hanya diisi segelintir model.

2 Mobil SUV Keren Siap Mengaspal di IIMS 2022

Langkah mereka terbilang relevan, sebab jika melihat data penjualan di segmen tersebut, SUV makin moncer, meski masih belum mampu menggeser kedigdayaan segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) di nusantara.

Khusus di Indonesia, segmen SUV dibagi dalam dua jenis, yakni low SUV dengan mesin 1.500cc dan medium SUV dengan mesin di atas 1.800cc. Harga low SUV umumnya dibanderol di bawah Rp500 juta. Sementara medium SUV di atasnya.

Sudah Terlanjur Beli Honda HR-V Siap-siap Dibuat Nyesel Tahun Ini

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, maraknya produsen berlomba-lomba hadirkan SUV anyar karena komposisi market SUV secara keseluruhan --baik low SUV dan medium SUV-- terus bertambah. Pada tahun lalu tercatat berkontribusi 19 persen secara nasional, padahal tahun-tahun sebelumnya hanya mencatatkan penjualan 12 persen. Sedangkan market MPV yakni 40 persen.

Kepopuleran SUV di Indonesia juga sejalan dengan tren global, jenis SUV menjadi segmen yang makin diminati di banyak negara. "Komposisi market SUV memang cukup tumbuh besar, jadi ini ditopang juga dengan banyaknya pilihan yang membuatnya menjadi terus bertumbuh," kata Sekretaris I Gaikindo Eddy Sumedi.

Hyundai Creta Belum Mampu Kalahkan Honda HR-V, Ini Buktinya

Diprediksi, geliat segmen SUV masih akan terus terjadi. Banyak pihak memprediksi, pasar otomotif di tiap segmen bakal terus tumbuh. Sementara SUV diprediksi sedikit lebih tinggi lajunya dari pertumbuhan pasar. Bila tahun lalu berkontribusi 19 persen, diperkirakan pada 2017 di atas 20 persen.

Selanjutnya...Gairah Kompak SUV

Gairah Kompak SUV

Model kompak (terpadu) menjadi kelas baru dari SUV yang kian digemari pencinta otomotif di Indonesia. SUV bertipe kompak merupakan kelas SUV yang lebih cenderung ke ukuran padat dan biasanya dibangun dengan kapasitas muatan dan ruang penumpang yang terbatas. Di Indonesia kelas ini masuk ke dalam segmen low SUV. Umumnya mobil jenis ini memiliki mesin berkapasitas sedang. Penggunaannya lebih cenderung di medan jalan raya dan perkotaan, tidak terlalu cocok di medan berat (off-road).

Salah satu pelopor model kompak SUV di Tanah Air ialah Nissan Juke. Namun kini sudah ada beberapa model yang bermain di kelas demikian. Sebut saja Honda HR-V yang gemilang mendulang penjualan signifikan, bahkan sudah berhasil mempencundangi Juke.

Honda HR-V (kiri) dan Toyota C-HR (kanan)

C-HR dan HR-V. Foto Ilustrasi: Business Insider.

Moncernya penjualan HR-V tentu sudah diintai lama Toyota. Tak mau tinggal diam, Toyota kini juga terus atur strategi untuk merilis C-HR di sejumlah negara, salah satunya Indonesia. Toyota sepertinya sadar Honda telah sukses mendobrak pasar dengan kompak SUV bertampang radikal. Sama seperti HR-V dan Juke, Toyota C-HR juga tampil dengan konsep desain bodi yang ekstrem dan eksentrik.

Meski sudah dirilis di beberapa negara, namun C-HR masih jadi rencana 'hot' Toyota Indonesia. Tak sedikit publik di Tanah Air yang sudah menanti C-HR, dengan segala diferensiasi yang ditawarkan ketimbang model lainnya. "Kami saat ini masih terus mempelajari market C-HR. Studi lebih jauh masih terus kita lakukan. Kalaupun masuk ke Tanah Air, bisa saja dilakukan pada tahun depan," ujar Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto saat dihubungi VIVA.co.id.

Meski belum diboyong ke Indonesia, namun C-HR sudah bisa dimiliki konsumen. Tetapi meski melewati jalur importir umum. Sebut saja Hans Automotive, asal Batam, Kepulauan Riau, yang menawarkan C-HR impor dengan banderol Rp475 juta on the road Batam.

Selain Toyota, model kompak SUV yang tengah ramai dibahas publik pencinta roda empat di Indonesia adalah Mazda CX-3. Mobil yang diimpor utuh dari Jepang itu mulai dijual dengan harga Rp399 juta. CX-3 juga dipercaya menjadi kompetitor yang patut diperhitungkan oleh model-model lainnya di kelas kompak, apalagi fitur yang ditawarkan lebih komplet.

Mazda CX-3.

Mazda CX-3. Foto: Autoevolution.

Meski demikian, Mazda enggan disandingkan dengan produk-produk kompetitor. Sebab di Indonesia, merek yang kini dinaungi PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) memposisikan Mazda sebagai merek premium dan ogah melakukan pertempuran dengan merek-merek Jepang lainnya. "Kami yakin prospek mobil ini cerah, karena spesifikasi yang diusungnya sudah lebih premium dari kompetitor," kata Ricky Thio, Sales, Marketing and Public Relation Director PT Eurokars Motor Indonesia.

Diharapkan penjualan Mazda CX-3 sepanjang tahun 2017 dapat menyumbang 1.600 unit dari total target penjualan Mazda sebesar 7.000 unit. Mazda CX-3 dipersenjatai mesin SkyActiv-G 2.0L empat-silinder segaris DOHC 16 valve yang mampu menyemburkan tenaga 146 daya kuda pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 192 newton meter di putaran mesin rendah, 2.800 rpm. Transmisinya menggunakan A/T SkyActiv-Drive enam-kecepatan.

Selanjutnya...Toyota: Belum Terlambat

Toyota: Belum Terlambat

Toyota C-HR sudah membuat debut globalnya dan siap bertarung di pasar kompak SUV. Mobil ini memang tengah ditunggu publik, karena dianggap menarik. Dalam sebuah kesempatan, Toyota mengakui jika perusahaan asal Jepang itu terlambat dalam ingar bingar kemeriahan pasar kompak SUV di dunia. Sementara sejumlah rivalnya, sudah lebih dulu hadir.

Tetapi ada alasan yang dikemukakan Toyota, mengapa pihaknya seperti telat dalam euforia tersebut. Seperti dilansir Autonews, Toyota sebenarnya sudah mulai menggarap C-HR sejak enam tahun lalu. Awalnya mobil ini
dimaksudkan sebagai jembatan naik kelas dari sejumlah platform kecil milik mereka. Makanya, C-HR dirancang dengan platform mobil kecil. Namun semuanya kembali dirombak setelah di tengah-tengah proyek C-HR kemudian dipercaya menggunakan platform baru Toyota New Global Architecture (TNGA). Hal itu disampaikan Kepala Insinyur C-HR, Hiroyuki Koba.

"Kita telah mempelajari sejumlah platform, tetapi setelah melihat TNGA akhirnya kita mengatakan ini adalah yang terbaik," kata Koba.

Toyota C-HR.

Toyota C-HR. Foto: Motor1.

Meski telat, namun Toyota mengklaim C-HR memiliki kelebihan karena bisa digunakan pada tiga pilihan mesin, yakni 1.2L turbocharged, 1.8L plus motor listrik (hibrida), dan 2.0L. Mesin-mesin tersebut kemudian dikawinkan dengan pilihan transmisi baik manual enam-percepatan maupun CVT matik. 

Dengan platform TNGA, Toyota dapat mengurangi biaya produksi dan kompleksitas. Karena dapat berbagi komponen dengan model Toyota lainnya yang sudah menggunakan platform TNGA, termasuk Prius dan generasi Corolla yang diharapkan meluncur di 2019 mendatang.

Selanjutnya...Honda Mawas Diri

Honda Mawas Diri

Kehadiran Toyota C-HR di beberapa negara sudah membuat Honda mulai bersikap. Seakan tak mau duduk berpangku tangan melihat pasarnya direbut, Honda kini mengatur rencana menyegarkan HR-V. Cara ini ditempuh Honda sebagai upaya agar HR-V tetap eksis di tengah bermunculannya produk baru dari kompetitor.

Mobil kompak segmen B itu akan mendapat sejumlah penyegaran di beberapa bagian. Di Australia, HR-V terbaru dijadwalkan bakal meluncur pada awal tahun depan. Konfirmasi seputar debut HR-V gres ini diungkapkan Direktur Honda Australia Stephen Collins, walaupun rincian tentang apa yang sebenarnya diubah masih belum diungkap. Publikasi yang disampaikan Collins hanya menyebut, HR-V anyar akan menerima sistem hiburan baru dengan navigasi satelit, menggantikan sistem berbasis smartphone saat ini - serta konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto.

Interior Honda HR-V.

Interior Honda HR-V. Foto: Paultan

Honda juga memungkinkan menawarkan fitur City-Brake Active System dan Advanced Driver Assist System (ADAS) – yang mencakup Forward Collision Warning, Lane Departure Warning serta High-Beam Support System. Apalagi semua varian dari Toyota C-HR dan Mazda CX-3 yang dijual di Australia kini mengusung fitur serupa.

"HR-V telah sangat konsisten. Rata-rata kita menjual 1.000 unit per bulan, terkadang sedikit lebih, terkadang sedikit kurang. Toyota C-HR baru saja masuk, dan kami masih cukup konsisten pada tingkat itu," kata Collins seperti dilansir Caradvice. "Kami sangat senang, meski banyak pendatang baru masuk. Tentu saja, kami harus tetap memberikan penyegaran dan kami perlu terus mengerjakannya," katanya.

Penyegaran pada HR-V kemungkinan akan mencakup jenis pembaruan visual seperti yang diperkenalkan di City dan Jazz tahun ini, termasuk lampu depan LED penuh, kisi-kisi yang telah direvisi dan bemper depan dan belakangnya. Memungkinkan pula jika ada perubahan kecil di bagian interiornya.

Honda HR-V Hybrid RS.

Honda HR-V RS. Foto: Carscoops.

Di Tanah Air, HR-V memang sukses menjadi tulang punggung Honda Prospect Motor --agen pemegang merek Honda di Indonesia. Pada 2016 saja, HR-V 1.5 liter berhasil terjual 36.281 unit, di mana penjualannya bahkan mengalahkan model low SUV yang sudah lama mencari peruntungan, seperti duet Rush - Terios.

Direktur Marketing dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy mengatakan, tren penjualan HR-V menunjukkan angka positif. HR-V juga mendominasi penjualan Honda, dengan tipe terlaris 1.5 liter. Pada April 2017 saja, HR-V 1.5 liter terjual sebanyak 2.602 unit, menjadi model kedua terlaris Honda setelah Mobilio dengan catatan 3.608 unit.

"Penjualan Honda pada bulan April 2017 ini masih cukup stabil, bahkan cenderung meningkat jika dibandingkan dengan penjualan Honda pada bulan April di tahun 2016. Ini berkat model-model andalan kami seperti HR-V," kata Jonfis. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya