SURABAYA POS - Imbauan Menteri Perhubungan Freddy Numberi agar kapal berbahan fiberglass tidak beroperasi di laut lepas "tidak berlaku" di Probolinggo.
Kerena kapal dan perahu yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, sebagian besar berbahan kayu, dan hanya sebagian kecil dari besi.
"Di Probolinggo tidak ada kapal atau perahu berbahan fiber. Kalau perahu atau kapal kayu yang dilapisi fiber agar tidak tembus air memang ada beberapa," ujar Kasi Lalu Lintas Laut dan Kepelabuhanan pada Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Probolinggo, Hermanto, pada akhir pekan ini.
Ratusan perahu dan kapal kayu yang merapat di pelabuhan Tanjung Tembaga, kata Hermanto, terbagi atas kapal dan perahu nelayan, perahu layar motor (PLM), dan perahu penyeberangan.
Selain ketiga kategori itu ada sejumlah kapal besar dari besi yang mengangkut balok-balok kayu dari Kalimantan dengan tujuan pelabuhan Probolinggo.
Kapal-kapal besar itu memasok kayu gelondongan untuk PT Kutai Timber Indonesia (KTI), perusahaan pengolahan kayu yang pabriknya di kawasan pelabuhan Tanjung Tembaga.
"Dulu memang ada kapal fiber dengan rute Probolinggo-Madura, tetapi karena tidak laku akhirnya tidak beroperasi," ujar mantan Kepala Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) pada Kantor Adpel Probolinggo itu.
Investor PT Barelang Surya Gemilang, Batam yang mengoperasikan kapal itu akhirnya memulangkan kapal penumpang itu ke Batam, pertengahan 2008 lalu.
Kini Kantor Adpel Probolinggo berkonsentrasi membenahi metode transportasi Probolinggo-Giliketapang.
"Awak perahu yang sering lalai tanpa membawa peralatan keselatamatan seperti pelampung dan ban, sering kami ingatkan," ujarnya.
Laporan: Iksan Mahmudi
Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba
Kabar ini lantas membuat Bintang Emon keheranan karena sang istri belum lama ini mendapatkan rekomendasi obat dari seorang apoteker.
