SURABAYA POST – Tiga partai politik (parpol), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, dan Partai Demokrat menjajaki upaya koalisi untuk pemenangan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumenep 2010 nanti.
Kamis 10 Desember 2009 kemarin, petinggi ketiga parpol tersebut melakukan pembicaraan politik di salah satu hotel di kabupaten ini. Tidak diketahui secara pasti agenda pembicaraan pertemuan tersebut. Namun, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Sumenep, Dwita Andriani yang ditemui Surabaya Post menyatakan, pertemuan itu merupakan pertemuan awal untuk membangun koalisi besar sejumlah parpol dalam pilkada nanti.
”Kami mencoba membuka ruang koalisi dengan partai-partai. Karena kami melihat keinginan semua partai sama. Mereka ingin ada perubahan yang lebih baik pasca-pilkada nanti,” katanya.
Dia membantah pertemuan tiga pimpinan parpol tersebut sudah ada kesepakatan koalisi. ”Ini masih tahap penjajakan awal dan penyatukan visi. Alhamdulillah, kami memiliki komitmen yang sama,” ujarnya.
Salah satunya, jelas Dwita, parpol yang ada memiliki kesamaan persepsi kreteria calon pimpinan di kabupaten ini yang akan datang. ”Kami sama-sama menginginkan figur pemimpin yang akan datang memiliki jiwa entrepreneurship, entah itu dari kalangan kiai ataupun non-kiai,” katanya.
Selain itu, figur yang harus dimiliki calon pemimpin kabupaten ini mempunyai rekam jejak bebas dari perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). ”Kami ingin melahirkan pemimpin Kabupaten Sumenep untuk periode lima tahun mendatang yang bersih dari KKN,” katanya.
Rencananya, koalisi itu akan terus dibangun dengan partai-partai lain, seperti Partai Bulan Bintan, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Hati Nurani Rakyat. ”Kami sudah berkomunikasi dengan partai lain. Dalam waktu dekat ini, kami akan adakan pertemuan lanjutan untuk mematangkan koalisi ini," ujar Dwita.
Laporan Ahmad Zahrir Ridlo
Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung
Polisi masih mencari barang bukti berupa pelat dinas TNI palsu yang digunakan seorang pria berinisial PGWA pada mobil Fortunernya.
