Di Sumenep, Pegawai Nikmati 76 Persen APBD

SURABAYA POST – Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memprotes pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2010. Mereka menggelar aksi demo di gedung DPRD Sumenep, Selasa 29 Desember 2009.

Mereka menutup mulut dengan lakban. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kebijakan Pemerintah Sumenep dan ketidakpekaan anggota DPRD dalam penganggaran APBD 2010. Mereka menilai APBD tidak memihak rakyat.

Dalam orasinya, Koordinator Aksi, Ahmad Ainur Horri, mengatakan, anggaran untuk keperluan rakyat, jauh lebih kecil dibanding belanja rutin dan anggaran makan-minum para pejabat. Salah satu contoh, anggaran untuk masyarakat hanya 24 persen atau Rp 215 miliar. Sedangkan anggaran belanja untuk pegawai Rp 690 miliar atau 76 persen.

”Jelas APBD kita bukan untuk rakyat, tapi untuk pejabat. Mana keadilan bagi rakyat,” katanya.

Ketidakadilan APBD itu juga tampak pada Dinas Pertanian yang berbentuk proyek senilai Rp 100 jutaan, tapi yang dialokasikan untuk rakyat hanya kisaran Rp 30 juta sampai Rp 45 juta.

Dari sisi pendapatan, untuk parkir rumah sakit dalam setahun yang disetor ke APBD hanya Rp 25 juta. ”Padahal, setiap hari bisa mencapai Rp 7 juta sampai Rp 10 juta. Satu sampel ini sudah jelas jika pendapatan banyak tapi hilang entah ke mana,” ujarnya.

Ketua DPRD Sumenep, Imam Hasyim ketika menerima perwakilan mahasiswa mengatakan, akan berusaha menampung aspirasi dari mahasiswa. ”Jika memang ada ketidakadilan, tentu kami akan berusaha memperbaiki,” ujarnya.

Laporan Ahmad Zahrir Ridlo

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya
Pintu rumah dengan warna merah terang

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic

Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024