Bank Jatim Siap Biayai Eksplorasi Ngebel-Ijen

SURABAYA POST -- Bank Jatim siap mengucurkan kredit untuk eksplorasi energi panas bumi (geothermal) di kawah Ijen (Bondowoso) dan Telaga Ngebel (Ponorogo). Diharapkan tahun ini sudah ada kepastian berapa kebutuhan investasinya.

”Kita akan dukung pengembangan panas bumi di Ijen dan Ngebel. Itu untuk kebutuhan listrik Jatim di masa mendatang. Pemprov Jatim sudah intens memprosesnya. Kita tunggu saja, nanti juga melibatkan investor asing. Bank Jatim siap membiayai,” ujar Dirut Bank Jatim Muljanto saat dihubungi Sabtu (3/3).

Menurut dia, prospek pengembangan energi panas bumi sangat bagus. Di luar negeri, penggunaan energi panas bumi sudah sangat familiar guna mendukung fasilitas kelistrikan.

Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua Ditemukan Saat Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO

Namun, Muljanto belum bisa memastikan dana yang akan dikucurkan untuk membiayai proyek energi tersebut. ”Yang pasti triliunan rupiah. Nanti kami ikut berapa persen, tinggal nunggu besaran dananya,” jelasnya.

Saat ini proses lelang Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Ngebel-Wilis dan Belawan-Ijen telah berlangsung. Kawasan Ngebel-Wilis sendiri memiliki cadangan energi sekitar 120 megawatt electric (mwe).

Selain Ngebel dan Ijen, Bank Jatim mendukung pengembangan panas bumi yang ada di Jatim di sekitar 11 lokasi sebaran potensi panas bumi yang bisa digarap, seperti Pacitan, Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Sumenep, Banyuwangi, dan Situbondo.

Selain eksplorasi geothermal, di semester II nanti Bank Jatim bersiap merealisasikan kredit sindikasi untuk pembangunan tol tengah kota Surabaya.”Terakhir kami dapat informasi BNI masih mau menjadi leading kredit dan ada kepastian dari investor proyek segera dilaksanakan,” katanya.

Saat ini sendiri, menurut Bank Jatim terjadi perubahan investor yang terlibat. PT Margaraya Jawa (MJ) sebagai investor lama hanya mengambil porsi 5%. Sementara PT Jasa Marga akan menjadi investor dominan sebesar 55%, diikuti PT Pembangunan Perumahan 25% dan PT Duta Graha 20%.

”Sesuai aturan 30% dibiayai investor, sisanya 70% oleh bank. Perghitungan awal untuk ruas dari Waru hingga Perak membutuhkan dana Rp 4,7 triliun,” katanya.

Saat ini, perbankan menyetujui untuk kredit pembangunan sesi I yaitu Waru-Wonokromo sebesar Rp 1,7 triliun. Tapi diperkirakan nilai investasi akan naik saat ini karena adanya kenaikan harga bahan baku terutama baja.

Laporan: Agustina Widyawati

Beda Sikap Ria Ricis dan Teuku Ryan Memperlakukan Orang Tua, Pantesan Susah Rujuk
Ilustrasi penipuan di online

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

Seorang Ibu Rumah Tangga di Bogor bernama Jehan, menjadi korban penipuan berkedok kerja paruh waktu Shopee. Ia kehilangan uang hingga Rp131 juta, karena tergiur dengan im

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024