Bromo Berpotensi Semburkan ‘Kembang Api’

Aktivitas kawah Gunung Bromo meningkat, difoto 13 November 2010
Sumber :
  • Antara/ Musyawir

SURABAYA POST - Dalam status 'Awas', aktivitas Gunung Bromo menurun, hari ini. Meski demikian, petugas tetap menyiapkan jalur evakuasi karena gunung ini memiliki potensi semburkan erupsi stromboli yang mirip atraksi kembang api.

"Gempa tremornya menurun dari waktu kami naikkan menjadi awas. Tadinya 30 sekarang amplitudonya 3-5 milimeter. Kalau gempanya memang tidak menerus, akan kami turunkan saja statusnya. Tapi, masih menunggu bukti dari Pos PGA di Gunung Bromo," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Surono, pagi tadi.

Melihat kondisi terakhir Gunung Bromo ini, lanjut Surono, belum diperlukan langkah-langkah khusus seperti evakuasi penduduk. Namun, sikap kewaspadaan harus tetap dijaga oleh semua pihak.

Terpisah, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo Mochamad Syafii di Dusun Cemoro Lawang mengatakan erupsi stromboli malah berpotensi menjadi daya tarik wisatawan asing. Namun agar aman wisatawan hanya bisa menyaksikan keindahan Gunung Bromo ini dari Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

“Dari referensi yang saya ketahui serta tipe gunungnya, Bromo memiliki potensi untuk menyemburkan letusan stromboli. Dalam letusan jenis ini, meterial pijar kawah Bromo menyembur ke udara dan jatuh kembali dalam kawah,” katanya.

Cukup kondusifnya kondisi daerah sekitar Bromo diperkuat dengan analisa dosen Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan peneliti di Pusat Studi Kebumian dan Bencana, Putu Artama.

Bromo, menurutnya, memiliki karakteristik erupsi kecil. "Karakteristik yang dimiliki berbeda dengan gunung lainnya seperti Merapi yang tergolong high volcanic. Jika terjadi letusan, material yang dimuntahkan Bromo berupa pasir dan abu dengan kisaran radius 6 sampai 10 kilometer (km)," terangnya.

Terjebak Banjir di Dubai, Atta Halilintar Tetap Kirim Doa untuk Sulawesi Utara

Material itu berbeda dengan yang dimuntahkan Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah. Pada saat erupsi, Merapi menyemburkan lava pijar dan bebatuan. Juga awan panas yang disering disebut warga sekitar sebagai ‘wedhus gembel’.

Bromo juga terbentengi oleh lautan pasir. Seperti diketahui, topografi Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 km2.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah sekitar 800 meter (utara-selatan) dan 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah gunung. "Yang membayakan itu adanya semburan berwarna kekuningan, karena itu kandungan belerang dan sangat berbahaya jika terhirup," tegasnya.

Sementara untuk kekuatan letusan, Putu menambahkan, tergantung keberadaan dapur magma. Semakin dalam dapur magma semakin kuat daya dorong atau muntahan yang dimiliki dan sebaliknya.

Meski demikian, pemerintah memang harus bersiap mengurangi dampak dari ‘ulah’ Gunung Tengger Purba tersebut. Seperti kapan saatnya untuk dikosongkan. Penentuan jalur evakuasi dan titik-titik pengungsian di radius yang aman.

Laporan: Ikhsan Mahmudi

Viral Aksi Pengemudi Toyota Fortuner

Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara

Aksi Pierre WG Abraham, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang pakai pelat dinas palsu ditegaskan mencoreng institusi TNI.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024