- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Gayus Tambunan akhirnya mengaku, pria memakai wig dan berkacamata di pertandingan tenis di Westin Bali, adalah dirinya.
Itu bukan kali pertamanya terdakwa kasus mafia pajak itu pelesir. Anggota Komisi III bidang hukum DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari bahkan punya informasi, Gayus sudah 68 kali ke luar tahanan.
Dikonfirmasi, Berlin Pandiangan, pengacara mantan Kepala Rutan Mako Brimob, Kompol Iwan Siswanto membantah angka itu ke luar dari mulut kliennya.
"Tidak pernah angka itu. Jadi tidak pernah ada pengakuan Iwan bahwa ada sekian kali soal ini, dalam arti soal angka, kalau keluar beberapa kali, ada," kata Berlin ketika dihubungi VIVAnews, Kamis 18 November 2010.
Kata dia, Iwan tak tahu ke mana tujuan Gayus. "Yang jelas sudah ke luar dari sana, Iwan tak tahu dimana."
Ditambahkan Berlin, mekanisme penjemputan Gayus ke luar tahanan oleh oknum Polri belum ditanyakan dalam pemeriksaan. "Kecuali oleh Provos dan Bareskrim, tapi [pemeriksaan] di provos tak bisa didampingi," kata dia.
Sebelumnya Gayus mengaku ke luar masuk tahanan sudah jadi kebiasaan. Ia bahkan mengaku cuma mengikuti kebiasaan di rutan itu dan mengikuti pada pendahulunya di sana. Ada lima tahanan yang diduga melakukan praktek serupa.
Benarkah? "Kompol Iwan tidak pernah menyebutkan ada lima orang. Sekarang tinggal tiga orang, Susno, Wililliardi, dan Gayus karena Iwan baru Mei diangkat ke situ," jawab Berlin.
Sebelumnya, Berlin Pandiangan, pengacara Kombes Iwan Siswanto-- Kepala Rutan Brimob yang sudah dicopot karena Gayus plesir ini - mengaku kliennya menerima dana dari Gayus sebesar Rp368 juta. Berlin menyebut dua nama lain yang juga sempat keluar-masuk rutan Brimob.
Dua nama itu yakni, terdakwa kasus dugaan suap Komisaris Jenderal Susno Duadji dan terdakwa kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Komisaris Besar Polisi Williardi Wizar. Ari Yusuf Amir, pengacara Susno Duadji sudah membantah kliennya menyuap. (umi)
Hamas Terbitkan Video Baru, Isinya soal Sandera Israel Salahkan Netanyahu
Kelompok Hamas Palestina menerbitkan video seorang sandera Israel yang menyalahkan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu dan meminta untuk dibebaskan.
