VIVAnews - Ada banyak mitos soal perawatan organ intim wanita ini yang mungkin tidak tepat. Simak beberapa diantaranya, dan segeralah perbaiki bila selama ini anda turut merawatnya dengan salah.
Mitos : Vagina harus harum seperti bunga.
Fakta : Adalah normal berbau agak lembab atau sedikit kecut dari bakteri sehat lactobalcili, yang menyebabkan suasana asam dan melindungi tingkat pH dalam vagina.
Berbagai produk untuk mengurangi bau di area vagina, penyegar dan pembersih membanjiri pasar. Tapi Elizabeth Stewart, MD, direktur Vulvovaginal Service di Harvard Vanguard Medical Assosiaciation dan penulis The V Book, mengatakan jangan tergiur dengan produk-produk itu.
“Anda bahkan tak membutuhkan sabun untuk menjaga vagina anda tetap sehat dan segar. Air hangat cukup untuk kesehatan vagina, meskipun produk yang lembut masih bisa digunakan," kata Stewart.
Mitos : Mencukur rambut di area V itu baik, bahkan lebih baik lagi bila terpangkas habis.
Fakta : Rambut kemaluan melindungi vagina dari friksi dan infeksi.
Mencukur habis atau hanya menyisakannya sedikit bisa menyebabkan iritasi, yang berasal dari proses pencukuran itu sendiri atau proses gesekan dengan celana dalam atau jins.
Gesekan itu berpotensi menyebabkan mikrobrasi yang menyebabkan bakteri pada kulit berkesempatan menyelusup ke aliran darah.
Bila masih ingin mencukur habis, Melissa Goist, MD, ginekolog di The Ohio State University Medical Centre, menyarankan untuk selalu menggunakan pencukur baru setiap mencukur rambut di wilayah kemaluan. Gunakan air hangat dank rim pencukur untuk mengurangi risiko infeksi.
Mitos : Obat anti jamur dan anti gatal bisa menyembuhkan penyakit yang sama
Fakta : Krim anti gatal mungkin akan meredakan gatal sementara, tapi tak bisa menghilangkan jamur, kata Adelaide Nardone, MD, ginekolog dari New York City dan instruktur klinis di Brown University.
Untuk menyembuhkan infeksi, anda membutuhkan obat anti jamur seperti Monistat atau Gyne Lotrimin, atau bisa juga Diflucan. Gunakan krim anti gatal bersamaan dengan obat anti jamur.
