- Wikipedia
VIVA – Agustinus Adisutjipto dilahirkan di Salatigan pada tanggal 4 Juli 1916. Pria yang akrab disapa Tjip ini adalah putra sulung diantara empat bersaudara yang kesemuanya adalah laki-laki. Ayahnya adalah seorang pensiunan Penilik Sekolah di Salatiga dan keluarganya termasuk keluarga Katolik yang sangat taat.
Sejak kecil Tjip memang bercita-cita untuk menjadi penerbang, namun apa daya, sang ayah tidak setuju. Ia kemudian kembali bersekolah AMS (Algemeene Middelbare School) bagian B di Semarang. Tjip lulus dengan hasil yang sangat baik, alih-alih untuk meminta restu sang ayah untuk diperbolehkan untuk mengikuti sekolah miiliter Breda.
“Jadilah seorang dokter, Tjip. Berilah contoh yang baik kepada adik-adikmu,” kata Roewidodarmo, ayah Agustinus Adisutjipto yang dikutip dari situs resmi TNI AU Minggu 24 Mei 2020.
Mendengar perkataan itu, Tjip hanya menemui jalan buntu dan akhirnya mengikuti perkataan sang ayah untuk kuliah di Genneskundige Hooge School (Sekolah Tinggi Kedokteran) di Jakarta.
Tjip tercatat sebagai seorang mahasiswa yang rajin, namun ada saja mata kuliah yang harus ditempuhnya dua kali. Karena perhatianya tidak ditujukan 100% kepada pelajaran, pikiran dan angan-angannya mengawang di “udara”. Ia selalu berharap agar cita-citanya bisa tercapai.
Singkat cerita, Tjip mencoba untuk mengikuti test penerimaan Militaire Luchtvaart Opleidings School (Sekolah Pendidikan Penerbangan Militer) di Kalijati. Ia lulus dengan hasil yang sangat memuaskan. Tapi untuk memberitahu sang ayah, Tjip meminta bantuan kepada Asisten Residen di Salatiga dan sang ayahpun akhirnya merestui keinginan anak sulung nya itu.
Kini ia mencurahkan segenap perhatiannya kepada impiannya itu, Tjip lulus tingkat pertama hanya dalam waktu dua tahun saja. Biasanya kebanyakan orang akan lulus setelah menempuh tiga tahun pendidikan.
Tidah hanya sampai di sana, Tjip terus membuktikan kesungguhannya hingga pada akhirnya ia mencapai tingkat Groot Militaire Brevet atau Brevet Penerbang Tingkat Atas bersama dengan Sambudjo Hurip.
Di Kalijati, Tjip berkenalan dengan S. Soerjadarma? seorang perwira lulusan Akademi Militer di Breda. Antara Soerjadarma? dan Tjip terjalin suatu persahabatan dan berlanjut. Mereka bekerjasama membangun Angkatan Udara Republik Indonesia, yang didasarkan atas kemampuan bangsa Indonesia sendiri.
Adisutjipto juga berjuang selama Indonesia mencoba melawan Belanda dan Jepang. Tentu perannya sebagai penerbang pertama AURI tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan Indonesia merebut kemerdekaannya pada saat itu.
Sebagai rasa terima kasih AURI yang tak terhingga atas jasa-jasa Komodor Muda Udara Adisutjipto yang ikut membina sayap tanah air, almarhum dianugerahi pangkat Marsda (Anm). Tepat di hari ulang tahun republik Indonesiat tahun 1952, AURI telah menetapkan Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta menjadi Pangkalan Udara Adisutjipto.
