Buntut Relokasi Pedagang Pasar Koja

Tiga Korban Pemukulan Melapor ke Polda Metro

VIVAnews - Tiga korban pemukulan saat relokasi pedagang Pasar Koja, Jakarta Utara melapor ke Polda Metro Jaya. Ketiga pedagang tersebut yaitu, Wandy (26 tahun), Heri (44), dan Ade Marlianto (32).

Ketiganya didampingi kuasa hukumnya, Agung Mattauch dan Joko Sumpeno melapor ke Markas Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu, 4 Januari 2009. Mereka membawa pecahan celengan keramik yang digunakan sebagai barang bukti.
 
Diantara ketiganya, Wandy merupakan korban yang mengalami luka cukup parah. Diwajah Wandy terdapat lima jahitan, telinganya berdarah, serta terdapat bekas injakan sepatu. Wandy menceritakan, kejadian berawal saat dirinya mendapat laporan dari pedagang kembang di pasar tersebut.
 
Setelah mendapat laporan tersebut, Wandy mendatangi gardu yang berada disebelah pasar Koja. Dia mendapati, dua petugas pasar atau garda biru merusak gardu serta memutus aliran listrik di gardu utama pasar tersebut. "Kejadiannya pukul 17.30 sore. Setelah menunjuk dua petugas yang memutus listrik, tiba-tiba saya dipegangi dan dipukuli oleh petugas lain," kata Wandy yang ikut melapor.

Menurut pedagang pakaian ini, petugas Garda PD Pasar Jaya yang berada di gardu sekitar 30 orang. Setelah itu, Ade dan Heri juga kena sasaran petugas Garda. "Kepala saya dilempar batu," kata Ade sambil menunjuk kepalanya yang benjol.
 
Sehari sebelumnya, relokasi yang berlangsung pukul 09.00 WIB di Pasar Koja berlangsung ricuh. Relokasi pedagang dimaksudkan untuk merenovasi pasar yang sudah berdiri sejak sekitar 1987. Namun, antara pedagang dengan PD Pasar Jaya belum ada kesepakatan terkait harga kios hasil direnovasi nanti.
 
"Padahal kios-kios belum direnovasi, dan harga juga belum sepakat. Tapi, kita sudah diminta pindah ke tempat sementara, bagaimana itu," ujar Evan (45) pedagang pakaian jadi. Harga yang diminta oleh para pedagang berkisar Rp10-12 juta permeter. Namun, dari pihak PD Pasar Jaya mematok harga Rp25 juta permeter.
 
"Yang sepakat sama PD Pasar Jaya, pedagang penghianat. Namanya Sumardiyanto, dia mantan ketua koperasi pedagang Koja," kata Evan. Saat ini, ketiga korban beserta kuasa hukumnya masih menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Satuan Pelayanan Pemeriksaan (SPK) Polda Metro Jaya. Sementara, sekitar 20 pedagang lainnya masih menunggu di halaman depan SPK Polda Metro. (ase)

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024