Kriteria Rumah Sakit Internasional Menurut JK

VIVAnews - Saat ini banyak rumah sakit mencantumkan label 'Internasional'. Menurut Jusuf Kalla, pencantuman label itu harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

"Rumah sakit internasional adalah gabungan pelayanan dokter yang baik, [fasilitas dan layanan] hotel, dan teknisi [alat yang canggih]," kata Jusuf Kalla  dalam acara pengungkapan visi dan misi calon presiden tentang kesehatan di Gedung STOVIA, Jakarta Pusat, Senin 8 Juni 2009.

Selain itu, tambah dia, harus ada standarisasi dari Departemen Kesehatan. "Yang mengawasi adalah masyarakat," tambah dia.

Kalla mengingatkan secanggih apapun rumah sakit dan sepintar apapun dokter, bukan jaminan masyarakat menilai baik sebuah rumah sakit. "Walau seperti [hotel] bintang enam, kalau layanan jelek tidak ada yang datang. Rumah sakit harus menyediakan layanan yang baik," jelas Kalla.

Permasalahan label 'internasional' hari ini dipermasalahkan Dewan Perwakilan Rakyat saat berdialog dengan Direksi RS Omni Internasional Alam Sutra, Tangerang. Pertemuan dengan pihak RS Omni terkait dengan kasus Prita Mulyasari yang digugat dan ditahan karena mengeluhkan layanan rumah sakit tersebut melalui internet.

Dewan mempertanyakan status internasional yang disandang Rumah Sakit Omni Internasional. Dewan memberikan peringatan bahwa jangan sampai label internasional merusak citra rumah sakit berskala internasional lainnya.

"Dapat darimana label internasional itu? Kenapa memberi label internasional," kata anggota Komisi IX Bidang Kesehatan, Max Sopacua, saat berbicara dengan Direksi RS Omni Internasional di Gedung Dewan, Senin, 8 Juni 2009.

Menurut politisi dari Demokrat ini, kredibilitas sebuah rumah sakit tidak hanya bisa diandalkan dari label internasional. Maka itu, Dewan akan terus memantau kinerja pelayanan rumah sakit di masyarakat.

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara

elin.yunita@vivanews.com

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024