Belanja Iklan Retail Merosot Rp 8 Miliar
VIVAnews - Sepanjang kuartal pertama tahun ini, pasar retail cenderung menekan biaya promosi baik secara langsung melalui diskon di toko maupun melalui media massa. Akibatnya, belanja iklan untuk empat bulan pertama hanya berkisar Rp 32 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 40 miliar.
"Terutama untuk produk minyak goreng, durasi promosi langsung menurun menjadi hanya 4 minggu dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang bisa mencapai 13 minggu," kata Direktur Retail Measurement Services Nielsen Company Teguh Yunanto di Jakarta, Selasa 16 Juni 2009.
Sebaliknya, durasi yang lebih banyak justru terjadi pada produk mie instan yang pada kuartal pertama tahun ini naik menjadi 8 minggu
dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 7 minggu. Durasi stabil terjadi pada bubuk deterjen dan perawatan kulit yang masing-masing selama 9 minggu.
Penurunan durasi promosi juga terjadi di produk susu bubuk dari semula 9 minggu menjadi hanya 5 minggu, shampoo (12 minggu menjadi 7 minggu), dan pampers bayi (12 minggu menjadi 8 minggu).
Meski terjadi penurunan durasi di hampir semua produk, aktivitas promosi justru meningkat pada produk minyak goreng (29,4 persen), mie instan (51,4 persen), shampoo (17,1 persen), bubuk deterjen (8 persen), dan perawatan kulit (7 persen). Penurunan aktivitas terjadi pada produk susu bubuk (minus 35,8 persen) dan pampers bayi (minus 18,4 persen).
Tren penurunan promosi juga dilakukan pada iklan di media massa di mana pada kuartal pertama tahun ini kontribusi terbesar masih di media cetak (79,1 persen), sisanya di televisi (13,9 persen) dan majalah (7 persen). "Keseluruhan biaya iklan di media massa mengalami perlambatan 19 persen untuk periode tersebut dibandingkan tahun sebelumnya," kata Teguh.
Menariknya, pertumbuhan pesat hingga tiga kali lipat terjadi pada pengeluaran di televisi. Belanja iklan produk sehari-hari tersebut di televisi mengalami pertumbuhan 325 persen. Sementara, belanja iklan di media cetak minus 29 persen dan di majalah minus 17 persen. "Peritel kini beralih ke televisi sebagai cara yang lebih efektif ," kata Teguh.
Israel Bombardir Rafah, Peringatan AS Diabaikan
Pasukan Israel membombardir wilayah Rafah, pada Kamis, 9 Mei 2024 ketika Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman Presiden AS, Joe Biden untuk menahan pasokan senjata.
