Pemilu Presiden 2009

Megawati Ingatkan Intel Tidak Menekan Rakyat

VIVAnews - Calon presiden yang diusung PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan intelijen tidak boleh menekan rakyat dalam menentukan pilihan di Pemilihan Umum Presiden mendatang. Jika sampai terjadi, Megawati ancam akan membuka praktik itu kepada publik.

"Jangan sampai Koramil dan Babinsa (Bintara Pembina Desa) tekan rakyat. Saya punya jaring-jaring loh," kata Megawati saat berorasi di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Selasa 16 Juni 2009. "Jangan hanya karena dibilang Babinsa 'Jangan Pilih Mega,' Anda jadi takut," tegas Megawati di hadapan ratusan pendukung pasangan Mega-Prabowo Subianto itu.

Ia menegaskan sudah mendapat informasi mengenai penekanan hak pilih itu. "Saya tahu perbuatan-perbuatan seperti itu," kata dia "Kalau terjadi, saya aka buka pada publik."

Megawati menegaskan 100 persen hak pilih ada ditangan rakyat sehingga ia meminta agar rakyat tidak perlu merasa ditekan oleh pihak manapun saat memilih.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

 Selain itu, Megawati juga mengkritisi soal rencana Pilpres satu putaran saja. "Kalau ditekan dan diberi uang, ini bisa terjadi," kata dia. Ia menegaskan hak pilih rakyat tidak bisa diperjualbelikan. "Tidak bisa ditaklukkan oleh mereka yang berkuasa," tambahnya.

Laporan: Najip Syah | Medan

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024