Aku Mencintai Pekerjaanku karena Allah

I love my job because Allah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Cintai setiap kegiatan apapun yang akan dilakukan. Niatkan bahwa kegiatan itu adalah semata-mata bentuk ibadah kepada Allah. September 2009, awal pertama kalinya aku bekerja. Aku bekerja di salahsatu restoran seafood terbesar di daerah Tangerang Selatan dan mungkin terbesar di Indonesia. Posisi pertama kali aku bekerja adalah sebagai greeter di divisi guest relation officer.

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Berat memang bekerja di restoran yang memiliki banyak customer. Terkadang rasa lelah sudah menjadi makanan sehari hari, terlebih di akhir pekan dan hari libur nasional, sungguh luar biasa nikmat lelah yang kurasakan. Beberapa bulan berlalu aku mulai betah dan semakin terbiasa dengan rasa lelah yang menghampiri.

Banyak faktor yang membuat aku tetap bertahan, karena selain bisa belajar banyak hal, di sini aku juga mendapat banyak teman dan rekan-rekan kerja seperti layaknya keluarga. Dengan dukungan keluarga, rasa peduli dari rekan-rekan kerja, dan atasan membuat aku semakin semangat bekerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada customer yang datang. Hal ini membuatku dipercaya oleh atasan dan manajer untuk berada di posisi supervisor banquet sales, tepatnya di Desember 2011.

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Semenjak saat itu aku semakin ingin belajar banyak hal yang ada di tempat aku bekerja. Ingin rasanya menguasai apapun yang berkaitan dengan pekerjaanku. Bahkan terkadang lebih dari itu, aku ingin bisa menjadi lebih bermanfaat selain untuk tempat bekerja juga untuk orang-orang di sekitarku.

Tempatku bekerja memang layak dikatakan seperti rumah kedua. Karena memang selain bekerja, di tempat ini juga aku belajar banyak hal seperti komunikasi yang baik, koordinasi, kekompakan, kerjasama, kepedulian, kekeluargaan yang sangat kental baik dari sesama rekan kerja, atasan, dan manajer. Bahkan jajaran direksi dan manajemen pun sangat mengayomi karyawan-karyawannya. Mereka menginvestasikan karyawan dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan atau training yang berkualitas dan sangat bermanfaat untuk pribadi masing-masing karyawan, selain untuk pekerjaan juga untuk kehidupan sehari-hari.

Jadi Dewa Mabuk Sehari

Beberapa tahun bergabung, aku semakin meyakini bahwa saat ini memang di tempat inilah rezeki yang Allah siapkan untukku. Dengan kerja keras, kerja cerdas, dan loyalitas yang sudah biasa ada dalam diriku, aku akhirnya dipromosikan menjadi admin personalia tepatnya di Januari 2013, karena memang kebetulan saat itu perusahaan sedang membutuhkan posisi itu.

Sebenarnya bisa saja perusahaan merekrut karyawan yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau yang lebih berpengalaman, tetapi walau hanya lulusan SMA aku dianggap bisa dan layak ada di posisi itu. Tentunya semua itu tak lepas dari didikan, pelatihan, serta training yang sudah perusahaan berikan. Aku sangat bersyukur kepada Allah dan aku percaya bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati usahanya.

Di posisi yang sampai saat ini aku jalani, aku semakin lebih dekat dan mengenali setiap hal yang ada di tempatku bekerja. Aku merasakan dan menganggap tempatku bekerja seperti rumah kedua yang harus dirawat, diperhatikan, dan dipedulikan agar bisa terus menampung dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap customer yang datang. Aku percaya kalau apa yang sudah kita berikan akan kembali kepada kita, bahkan lebih dari apa yang kita harapkan. Karena hakikatnya bukan apa yang akan kita terima, tetapi apa yang bisa kita berikan.

Tujuh tahun sudah aku bekerja di tempat pertama ini. Aku bekerja memang bukanlah waktu yang sebentar dan mungkin bagi kebanyakan orang sudah amat sangat membosankan. Aku pun pernah merasa bosan dan ingin mencari yang lebih baik, tetapi kemudian aku menyadari kalau disini aku tidak diam di tempat. Aku tumbuh dan berkembang, aku bekerja dan berkarya. Aku selalu belajar mencintai pekerjaanku, aku mencintai setiap kegiatan pekerjaan yang aku lakukan. Aku melakukannya dengan hati dan kuniatkan sebagai ibadahku kepada Allah. (Cerita ini dikirim oleh Dewi_chuwie)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya