Pentingnya Makan Sahur untuk Penderita Sakit Maag

Ilustrasi sahur.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Puasa Ramadan dinanti karena keutamaan yang ada di dalamnya. Di antara keutamaan tersebut adalah pahala dilipatgandakan, salat tarawih, berbuka, maupun sahur. Bagian terakhir ini menjadi satu-satunya keunggulan yang jarang didapat pada bulan lain.

Pergilah Dinda Cintaku

Sahur dilakukan sebelum imsak sebagai pertanda waktu mulai berpuasa sebelum salat subuh. Selama bulan Ramadan banyak tradisi menjelang sahur, seperti membangunkan warga dengan sirene, beduk, maupun keliling kampung dengan sahut-sahutan, “Sahurrr, sahurrr!!!”.

Sahur memiliki keistimewaan tersendiri. Makan sahur adalah untuk asupan energi selama berpuasa di siang hari. Sahur dengan segelas air putih saja, misalnya, telah mendapat berkah. “Bersahurlah kalian karena sesungguhnya dalam sahur itu ada berkah.” (HR. Bukhari). “Sahur itu adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya meskipun hanya meminum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad).

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Makan sahur bukanlah tradisi, namun perintah agar kuat selama berpuasa. Orang yang memiliki tubuh sehat saja bisa menjadi drop, apalagi dengan mereka yang menderita penyakit. Urusan perut memang tidak bisa diajak kompromi. Orang yang sakit maag cenderung memiliki kendala yang berarti selama berpuasa. Perut akan terasa sakit tiba-tiba di siang hari dan butuh asupan makanan untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Orang sakit maag memiliki banyak pantangan. Salah makan maka bisa menjadi sakit. Makan yang asam atau pedas perut akan mulas. Orang dengan sakit maag sebaiknya mengonsumsi makanan berserat tinggi, buah dan sayur, kurma, dan minum air putih yang banyak karena orang sakit maag cepat dehidrasi.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Nah, sahur untuk orang sakit maag justru meringankan sakit perut. Orang sakit maag yang makan sahur setidaknya telah mengisi perut yang kosong. Memang tidak bisa dipastikan bahwa sakit akan sembuh karena makan sahur, tetapi sahur untuk orang sakit maag lebih penting karena alasan ini.

Pertama, orang sakit maag yang terbiasa makan tidak teratur akan makan teratur dengan sahur selama bulan Ramadan. Gejala pertama maag karena jarang makan pagi. Sahur sama dengan makan pagi sehingga mengurangi rasa sakit berkepanjangan bagi orang yang sakit maag.

Kedua, sahur sebagai obat mujarab bagi penderita maag. Penderita maag biasanya paling susah makan di pagi hari karena berbagai alasan. Salah satunya mual jika makan pagi. Dengan sahur mual dapat dikurangi kecuali orang tersebut benar-benar telah parah sakitnya.

Ketiga, janji Allah itu pasti. Dengan bersahur orang sakit maag tak lagi merasakan sakit yang parah, yang berarti bahwa sahur dapat mengurangi sakit. Praktik ini telah diterapkan sendiri oleh penulis. Semoga artikel ini bermanfaat. (Tulisan ini dikirim oleh Bairuindra)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya