- VIVAlife/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Perekonomian yang cenderung stabil membuat Indonesia menjadi sasaran empuk para perusahaan otomotif dunia. Mereka pun berlomba-lomba menghadirkan produk andalan untuk bisa mengeruk keuntungan.
Mobil keluarga atau Multi Purpose Vehicle (MPV) masih jadi pilihan favorit konsumen Tanah Air. Tak heran kalau MPV menguasai pasar mobil nasional dalam beberapa tahun belakangan.
Saking lakunya, pangsa pasar mobil MPV hingga saat ini mencapai 50 persen dari total pasar. Disusul tipe hatchback, citycar, sedan, dan SUV.
Mobil MPV sendiri terdiri atas dua kelas, yaitu Low MPV (di bawah 1.500 cc) dan Medium (di atas 1.500 cc). Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak Januari hingga November 2012, MPV terjual hingga 436.198 unit.
Duet Avanza-Xenia sejak 2003 memang sulit digoyahkan di segmen Low MPV. Tapi, menariknya, pada tahun ini, eksistensi "Si Kembar" mulai terancam dengan hadirnya pesaing baru, yakni Suzuki Ertiga.
Delapan bulan meluncur di Indonesia, penjualan Suzuki Ertiga terus meningkat. Mobil yang mengambil basis dari Swift itu mampu terserap pasar sebanyak 31.001 unit.
Berkat Ertiga pula penjualan Suzuki terkerek. Bahkan, pada Oktober lalu, Suzuki membukukan penjualan 15.655 unit, dan berhasil menggeser posisi Daihatsu di peringkat kedua penjualan mobil nasional.
Untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih banyak, pada awal tahun depan, Suzuki bakal menghadirkan varian Ertiga matik dan AC double blower.
Selain Ertiga, mobil tujuh penumpang lainnya yang cukup menyedot konsumen adalah Nissan Evalia. Sejak diluncurkan Juni lalu hingga November, MPV bergaya Boxy (kotak) telah terlego sebanyak 9.790 unit.
Melihat respons positif pasar terhadap Evalia, Nissan langsung mematok target penjualan mobil ini hingga 50.000 unit pada tahun depan.
Selain Ertiga dan Evalia, tahun ini ada beberapa mobil MPV baru di kelas middle, yakni , serta . (art)
Bersambung....
Pembangkangan Terhadap UU Telekomunikasi, Pengusaha Ilegal Ini Diancam Hukuman Pidana
Agar menghindari adanya penindakan hukum yang dilakukan Kemenkominfo hingga aparat kepolisian, Agung menghimbau supaya pelaku usaha ilegal RT RW Net menghentikan usahanya
