- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Akibat banjir yang merata di hampir seluruh kawasan DKI Jakarta, banyak warga yang pasrah ketika melihat mobil miliknya terendam.
Ketika banjir mulai surut, sebagian dari mereka langsung ke bengkel untuk menservis mobilnya. Tapi banyak juga yang milih melego mobilnya, lantaran butuh biaya cukup besar untuk memperbaiki.
Hal itu diakui penjual bursa mobil bekas di Pasar Mobil Kemayoran (PMK), Jakarta Pusat. "Kemarin banyak yang nawarin. Mereka kebanyakan berdomisili di daerah yang terkena banjir seperti Grogol. Tapi kita tolak, karena terlalu berisiko," kata Yosi, salah satu penjual mobil bekas di Pasar Mobil Kemayoran (PMK) kepada VIVAnews, Senin 21 Januari 2013.
Dia memperkirakan mobil bekas banjir beberapa waktu ke depan akan banyak dijual. "Pasti, mereka nanti akan jual murah. Kalau tidak mobilnya ditukar tambah," katanya.
Namun, kata dia, mobil bekas banjir biasanya lebih sering dijual perorangan. Kalau pun beredar di showroom mobil bekas, kemungkinan telah dibersihkan dan diperbaiki.
Jualan Mobil Bekas Anjlok
Memasuki awal tahun, penjualan mobil bekas lesu. Menurut Yosi, penjualan mobil di Januari ini mengalami penurunan yang tinggi. "Tahun lalu di bulan yang sama bisa 80 persen, kalau sekarang 20-30 persen saja sudah untung," katanya.
Turunnya penjualan mobil bekas dipengaruhi beberapa faktor, seperti kenaikan uang muka yang telah diterapkan sejak pertengahan tahun lalu. Selain itu, kehadiran mobil murah juga membuat pembeli menunda membeli mobil bekas,
Hal serupa juga diungkap penjual mobil bekas lainnya di Kemayoran. Lily pemilik Raja Motor. Dia mengatakan, awal tahun ini banyak penjual mobil baru memberikan promo dengan iming-iming diskon dan bonus. "Itu juga yang membuat penjualan mobil bekas anjlok," katanya.
Adapun penjualan mobil bekas yang paling laris masih dikuasai jenis MPV, seperti Innova dan Avanza. Mobil lainnya adalah Honda Jazz, CR-V, Mitsubishi Pajero dan Outlander. (umi)
340 Mayat Ditemukan di Rumah Sakit Gaza yang Hancur, PBB Menuntut Penyelidikan Independen
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa 23 April 2024 menyerukan penyelidikan internasional terhadap laporan kuburan massal di dua rumah sakit Gaza yang hancur
