- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Awal 2015, para produsen otomotif akan mulai merakit mesin dengan standar European Emission Standards (EURO) 6. Sementara itu, mobil-mobil yang memakai teknologi EURO 5 masih diperbolehkan untuk dijual hingga akhir Agustus 2015.
Dikutip dari Autoevolution, meski standar EURO 6 akan membuat mesin menjadi makin ramah dengan lingkungan, ada satu penelitian yang menyebutkan bahwa standar ini tidak bisa diterapkan pada kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang ada sekarang.
Penelitian yang dilakukan salah satu universitas di Rumania, menyebutkan bahwa bahan bakar yang dijual di seluruh Eropa kurang cocok untuk mesin EURO 6. Mereka menyebutkan bahwa suhu yang diperlukan untuk pembakaran tidak bisa mencapai titik optimal, sehingga kadar buang yang dihasilkan justru lebih kotor.
Bila dibiarkan, lama-kelamaan akan merusak kenalpot. Bahkan, ada beberapa tipe mesin yang tidak mau nyala, apabila sensornya mendeteksi timbunan gas buang di kenalpot.
Solusinya adalah dengan mengubah standar kualitas bensin yang ada. Namun, ide ini ditentang oleh banyak kalangan ,termasuk para pengusaha minyak. Bahkan, dalam aturan yang dibuat Komisi Uni Eropa mengenai mesin EURO 6 menyatakan bahwa produsen otomotif harus memastikan bahwa mesin yang mereka buat dapat bekerja optimal dengan bahan bakar yang tersedia saat ini, dan bukan sebaliknya.
Baca juga:
(asp)