Ikuti Sayembara Bobol Sistem Keamanan Uber

Demo tolak Uber
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/Viva.co.id

VIVA.co.id – Jasa transportasi taksi berbasis aplikasi online memang menjadi perbincangan hangat di Tanah Air. Bahkan, keberadaan taksi online dinilai sangat merugikan bagi trasnportasi umum konvesional karena tarifnya yang jauh lebih murah.

Pemerintah Harus Buat Aturan Rinci Soal Transportasi Online

Jauh dari Indonesia, perusahaan aplikasi Uber di Amerika Serikat sendiri nyatanya terus melakukan pengembangan terhadap sistem keamanan yang dimiliki perusahaan tersebut.

Uniknya, perusahaan aplikasi online ini baru saja membuat program Bug Bounty, yang mengajak para peretas atau hacker untuk membobol atau mencari kelemahan sistem komputer atau bug yang dimiliki perusahaan tersebut.

Pengamat: Pemerintah Lindungi Pengusaha Taksi Konvensional

Tak hanya itu, dilansir Autoevolution, Senin  28 Maret 2016, bagi siapapun hacker yang mampu menemukan kesalahan sistem akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar US$10.000 atau sekitar Rp133 juta.

Hadiah akan diberikan jika para hacker yang mampu meretas sistem aplikasi Uber dalam waktu 90 hari (mulai 1 Mei 2016) dengan menemukan empat kesalahan yang paling utama.

Kapolri Minta Jajarannya Proaktif Redam Bentrok Pengemudi

Namun jika para hacker menemukan lima masalah dalam 90 hari, maka Uber akan memberikan bonus 10 persen dari total hadiah.Dengan adanya program tersebut, perusahaan sengaja melakukan untuk meningkatkan sistem yang lebih baik dan aman tentunya.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

Soekarwo: Jumlah Taksi Online Harus Dibatasi

Gubernur Jatim minta sistem kuota diberlakukan bagi taksi online

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2017