Ojek Online Bukan Musuh Angkutan Umum

Ilustrasi ojek online.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id – Kehadiran angkutan berbasis aplikasi atau online yang saat ini kian menjamur di Indonesia, dinilai tak mematikan usaha transportasi umum. Wakil Ketua Umum III Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Hari Budianto, mengatakan, angkutan berbasis aplikasi, khususnya ojek online, bersinergi dengan transportasi umum.

Lebaran 2024, KAI Bandara Medan Mengangkut 102.502 Penumpang

"Sekarang, siapa yang pakai ojek online? Mereka yang naik commuter (Kereta Rel Listrik atau KRL). Dari satu titik (rumah) ke titik tujuan (stasiun) naik apa? Naik ojek online," kata Hari di Jakarta, Kamis 30 Maret 2017.

Ia juga menegaskan, ojek online tidak menggantikan peran transportasi umum. Ojek online biasanya digunakan masyarakat untuk pergi ke tempat tujuan yang jaraknya dekat. Sedangkan, angkutan umum digunakan bila tempat yang dituju jaraknya cukup jauh.

Naik Drastis! Ada 1,2 juta Orang Naik Angkutan Umum di Hari Terakhir Libur Lebaran

"Yang naik motor tetap naik motor, enggak naik ojek. Kalau naik angkutan umum, itu mereka yang multi point (banyak titik yang dituju). Jadi, dalam konteks itu tidak ada saling mematikan," ujarnya.

Ojek online, kata dia, membantu pemerintah dalam menumbuhkan industri otomotif. Sebab, banyak masyarakat yang membeli sepeda motor untuk digunakan sebagai angkutan.

2 Angkot Biru Ini Jadi Viral di Media Sosial

"Di sini (ojek online) juga ada produktivitas baru, penghasilan juga baru. Ini poin untuk meningkatkan kesejahteraan," katanya.

Polisi saat melakukan penyelidikan dilokasi kejadian

Tukang Ojek dan Supir Angkut Umum Dianiaya Orang Tak Dikenal di Paniai Papua Tengah

Seorang supir angkutan umum dan tukang ojek dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Poros Madi-Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada hari Minggu, 21 Apri

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024