Tak Lagi Seksi, Penjual Mobil Bekas 'Menjerit'

Ilustrasi jual beli mobil bekas.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Geliat penjualan mobil bekas di Tanah Air rupanya tengah lesu. Sejumlah penjual menyatakan omzetnya tiap bulan tidak semakin membaik. Padahal, penghujung tahun sudah di depan mata.

Hal ini diamini Senior Marketing WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih. Kondisi ini, dikatakannya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana angka-angka penjualan mobil bekas selalu seksi seiring pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Tidak membaik, kondisi nggak bagus. Biasanya, mendekati akhir tahun penjualan membaik, tapi itu semua tidak terjadi," terang Herjanto saat dihubungi VIVAnews, Rabu 8 Oktober 2014.

Ia membeberkan, jika tahun lalu di Oktober, pihaknya mampu menjual 30 ribu unit mobil bekas, tahun ini ia bersama para penjual mobil lain hanya mampu menjual sekira 25 ribu unit. Target yang telah ditetapkan untuk penjualan tahun ini sendiri dikatakannya berada di angka 35 ribu unit.

Herjanto mengaku heran dengan kondisi tersebut. Namun, ia memastikan jika situasi yang jarang terjadi ini disebabkan oleh diskon jor-joran yang diberikan para Agen Pemegang Merek (APM) di Tanah Air terhadap mobil baru.

"Harga mobil baru gila-gilaan, ngaco. Diskon luar biasa terjadi di mana-mana. Tentu saja, banyak calon pembeli lebih melirik mobil baru, ketimbang mobil bekas dengan perbedaan harga yang sedikit," gundahnya.

Pukulan telak ini, dikatakan berdampak pada target penjualan bursa mobil bekas. Mobil-mobil yang paling terkena imbasnya ialah kendaraan kelas menengah berharga Rp150-Rp250 jutaan. Sementara itu, mobil kelas atas dengan kisaran banderol di atas Rp300 jutaan, tidak terpengaruh. Lantaran, mobil-mobil mewah dinilai memiliki pasarnya sendiri.

"Kendaraan kelas menengah kebanyakan merupakan mobil-mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV). Sedangkan mobil itu memang tengah digandrungi di Tanah Air. Sudah belinya susah, jualnya juga nggak bisa tinggi," tuturnya.

Untuk mensiasati kondisi tersebut, Herjanto mengimbau kepada para penjual mobil bekas agar tidak men-stok banyak kendaraan-kendaraan kelas menengah. Ia menyarankan, agar para penjual lebih banyak menjual kendaraan kelas bawah alias berada di kisaran harga di bawah Rp100 juta karena risikonya lebih rendah.

Baca juga:

Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi

(asp)

Tambang terbuka Grasberg yang sudah digali PT Freeport Indonesia. Kini operasional Freeport fokus ke tambang bawah tanah.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetorkan sekitar Rp 3,35 triliun bagian daerah, atas keuntungan bersih PTFI di tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024