- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA.co.id - Dibanderol kurang dari Rp120 jutaan, mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) memang mampu menggoda sejumlah masyarakat untuk memilikinya.
Dengan harga relatif terjangkau, mobil di segmen ini semakin menjamur. Salah satunya adalah Toyota Agya. Saking banyaknya, para pemilik Agya juga sudah membentuk suatu wadah yang disebut Toyota Agya Club.
Menjadi pendatang baru di kancah otomotif nasional dan menjadi mobil yang tergolong laris, Agya rupanya memiliki beberapa keluhan. Menurut salah satu pengguna Agya, Perdana Abadi, salah satu masalah yang ditemui adalah bagian engine mounting.
"Sering bunyi, jadi bergetar. Apakah itu kualitas dari bahannya atau tidak, saya kurang tahu," ujar Perdana saat ditemui VIVA.co.id, Minggu, 24 Januari 2016.
Engine mounting ini sangat berpengaruh terhadap kenyamanan di dalam kabin. Pasalnya, bagian part tersebut dibuat agar menjaga pondasi mesin mobil yang langsung bersinggungan dengan sasis. Jika bermasalah mesin bergetar yang tentu bagian kabin akan menjadi bising.
Biasanya engine mounting ini berbahan dasar karet yang fleksibel yang juga berfungsi untuk meredam. Namun bagian ini memang termasuk bagian yang jarang mengalami kerusakan.
Selain engine mounting, lanjut Perdana, masalah yang terdapat pada Agya terdapat pada sistem kelistrikan serta performa yang secara khususnya terjadi pada Agya transmisi matik.
"Untuk Agya terbaru memang sudah tidak bermasalah ketimbang model yang pertama. Biasanya yang pertama ada masalah. Kebanyakan (yang bermasalah) tahun 2014,” ujar Perdana.
Dengan adanya keluhan tersebut, Perdana berharap agar jika ada model terbaru keluhan-keluhan ini dapat diatasi. (ase)
Menteri Perindustrian: LCGC Tujuh Penumpang Sangat Indonesia
Mobil LCGC banyak peminatnya di Indonesia.
