- Dian Tami/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Kuku bisnis Ford di Indonesia tak lagi tajam. Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu kini harus tumbang lantaran daya saing yang sengit antara sesama produsen otomotif di Indonesia.
Secara resmi, Ford Motor Indonesia selaku Agen Pemegang Merek (APM) Ford di Tanah Air, sudah mengumumkan mengambil opsi 'gulung tikar' di paruh kedua tahun ini.
Tak cuma di Indonesia, Ford juga tumbang di Jepang. Kasusnya sama, tak ada jalan keluar yang masuk akal pada sektor pendapatan bisnisnya di negeri sakura itu. Setelah hengkang dari Indonesia dan Jepang, pengembangan produk nantinya akan bergeser ke tempat lain.
Lantas, bagaimana nasib para karyawannya? Seperti dilansir Reuters, Rabu, 27 Januari 2016, berdasarkan surat elektronik President Ford Asia Pasific, Dace Schoch, kepada semua karyawan di regional, nestapa ini juga berlanjut ke para karyawan Ford, baik di Indonesia dan Jepang.
“Sayang, ini juga berarti anggota tim kami di Jepang dan Indonesia tidak lagi bekerja untuk Ford Jepang dan Ford Indonesia karena penutupan,” kata Schoch.
Diketahui, jumlah pekerja Ford di Indonesia sekira 35 orang. Sementara jumlah rekanan diler Ford di Indonesia mencapai 44 unit yang menjangkau 20 provinsi. Di Jepang, Ford mempekerjakan sekira 292 orang, dan memiliki 52 diler di seluruh wilayah di negara tersebut.
Praktis, seluruh karyawan Ford di Indonesia dan Jepang, sejak keputusan itu diumumkan akan terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Di Indonesia, Ford masuk pada tahun 2002. Tahun lalu, Ford hanya bisa menjual sekira 6.000 kendaraan, dan mengambil pangsa pasar 0,6 persen.
“Di Indonesia, tanpa pabrik lokal, tidak ada sama sekali yang bisa diharapkan bagi perusahaan otomotif seperti kami untuk dapat berkompetisi di pasar itu. Sekali lagi, kami tidak punya pabrik lokal,” kata juru bicara Ford berbasis di Shanghai yang mengonfirmasi kebenaran surat elektronik dari Schoch.
(mus)
Isi Surat Resmi Ford untuk Konsumen Indonesia
Ford menunda sementara cabut kuku bisnis di Indonesia.
