Indikator Penentu Tinggi Rendahnya Penjualan Mobil

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menilai indikator bergeraknya ekonomi sebuah negara salah satunya bergantung pada tinggi rendahnya penjualan industri, salah satunya seperti penjualan mobil. Ia juga menyebutkan beberapa indikator yang mempengaruhi penjualan kendaraan.

Foto Modifikasi Keren, Harley-Davidson Bergaya Yakuza

"Tinggi rendahnya industri penjualan kendaraan ditentukan tiga hal pokok. Pertama jumlah penduduk. Kalau hal ini, kita memenuhi syarat karena Indonesia memiliki penduduk keempat terbesar di dunia," kata JK dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis 7 Mei 2016.

Kedua, pertumbuhan ekonomi. Untuk pertumbuhan ekonomi, ia menilai Indonesia sedikit lebih rendah dibandingkan negara lainnya. Sebab seseorang baru bisa membeli mobil hanya dengan pendapatan yang cukup.

Ini 20 Mobil Paling Laris di Indonesia

"Ketiga panjang jalan. Sama dengan banyak negara. Jadi apabila kita memiliki itu maka kita akan menjadi suatu konsumen atau produsen mobil yang sangat besar," kata JK.

Ia mencontohkan penduduk Indonesia lebih tinggi daripada Thailand. Tapi panjang jalannya malah kurang panjang dari Thailand. Menurutnya, penjualan mobil sangat bergantung juga pada kemampuan pemerintah membangun infrastruktur.

Komunitas Mobil Ini Hanya Ada di 5 Negara, Termasuk RI

"Begitu pemerintah tak mampu atau kurang membangun infrastruktur maka tidak akan bisa bergerak penjualan mobil. Tapi pembangunan infrastruktur tergantung pada berapa besar pajak yang diterima pemerintah sebagai dana membangun itu. Jadi memang ditentukan berbagai faktor yang saling terkait," kata JK.

All New Honda Jazz Black Top Limited Edition

Yaris vs Jazz, Siapa yang Jadi Raja Hatcback?

Selisih penjualan keduanya terpaut cukup banyak.

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2016