Lexus: BMW Seri 3 Cukup Dilawan dengan Toyota Camry

Mobil konsep Lexus di GIIAS 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Sepak terjang Lexus dalam persaingan otomotif di Tanah Air pantas diperhitungkan. Meski terbilang 'baru', produk-produk Lexus ternyata mendapat tempat di pasar otomotif Indonesia. Meski memiliki harga ‘fantastis’, Lexus mengungkapkan penjualan mobilnya di tahun ini meningkat hingga 142 persen dibanding tahun lalu, di periode yang sama.

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

Berada di segmen premium harga yang ditawarkan perusahaan otomotif asal Jepang tersebut mulai dari Rp980 juta. Sedangkan untuk mobil termahal Lexus LS 600 hL A/T hybrid yang dibanderol seharga Rp4,11 miliar.

“Sampai Juli penjualan itu sekitar 570-an, naik 142 persen. Kalau bicara strategi, kita tidak menjual mobil banyak, tapi kita membangun yang namanya pelayanan bagi konsumen. Kami bangun yang namanya personalized luxury ownership experience, kami pilih seseorang khusus untuk melayani konsumen kami, sehingga orang-orang akan nyaman memliki Lexus,” kata General Manager Lexus Indonesia, Adrian Tirtadjaja di ICE, BSD Tangerang Selatan.

Orang Kaya Merapat, Mobil Mewah yang Irit BBM Melantai di Jakarta

Berada di posisi ketiga untuk penjualan mobi premium, Lexus saat ini menguasai market share sebesar 14 persen. “Kami memang sekarang tidak sengaja ada di urutan ketiga. Pertama Mercedes, kedua BMW, ketiga Lexus, market share kami meningkat jauh, jadi 14 persen tahun ini, tahun lalu 7 persen,” tambah Adrian.

Saat disinggunng, apakah Lexus memiliki keinginan untuk berada di posisi pertama dari sisi penjualanan. Adrian menegaskan, keinginan Lexus yang utama bukanlah menjadi nomor satu dari sisi penjualan, melainkan kepuasan konsumen dan pelayanan maksimal bagi seluruh pemilik kendaraannya tersebut.

Baru Dipamerkan di Indonesia, Mobil Ini Sudah Ada yang Pesan

“Kami engga seperti merek lain, simpen setok-setok lama, kemudian didiskon dengan harga gede-gedean. Itu tidak natural, kalau kami  maunya natural, justru kami batasi penjualan kami. Kalau tahun lalu 548 unit tapi kita punya inden 235 unit. Kenapa, karena kami ingin menyempurnakan selalu servis kami dulu. Tujuan kami ingin punya servis lebih baik lagi ,kami engga mengejar volume, Toyota sudah melakukan itu,” terangnya.

Masih menurut Adrian terkait rivalitas dengan BMW, sebenarnya untuk mobil-mobil mewah BMW tak serta merta harus berhadapan dengan Lexus. Bahkan untuk mobil-mobil BMW seperti Seri 3 hanya cukup dilawan dengan mobil Toyota Camry.

“Bagaimana ya, misalnya kita bilang Seri 3, lawannya Camry saja deh, engga usah sama Lexus. Kelasnya emang itu, kita dengan sadar engga mau masuk ke kelas itu, karena Rp 600 juta bukan mobil mewah, Fortuner saja harganya berapa. Kita maunya yang mirip-mirip satu miliar ke atas, Lexus hanya fokus pada segmen satu miliar ke atas, ke bawah enggak usah lah,” kata Adrian.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya