- viva.co.id/Yasin
VIVA.co.id – Ford Motor Company (FMC), prinsipal Ford Motor Indonesia (FMI), telah menunjuk RMA Group untuk menggantikan FMI dalam hal pelayanan purnajual kendaraan Ford yang ada di Indonesia.
Sayangnya, berita penunjukkan itu sama sekali tidak mencantumkan status dari diler-diler Ford milik perseorangan yang sebelumnya bekerja sama dengan FMI.
Hal ini menjadikan diler, sebagai mitra penjualan dan layanan untuk konsumen Ford di Indonesia, semakin tidak pasti nasibnya.
Kuasa Hukum 31 Ford di Indonesia, Harry Ponto mengatakan, hingga saat ini, tidak ada pembicaraan apa pun terkait kerja sama diler dengan FMI. Investasi besar-besaran yang telah digelontorkan diler-diler Ford di Indonesia terancam sia-sia.
"Sampai saat ini, belum ada pembicaraan apa pun dari pihak RMA ke diler. Keputusan ini juga tidak menjelaskan, nasib diler seperti apa. Karena, RMA akan melayani purnajual saja. Boleh dikatakan, akan tidak ada lagi diler," kata Harry kepada VIVA.co.id, Kamis 13 Oktober 2016.
Untuk itu, Harry akan mengambil langkah hukum agar Ford menjawab apa yang selama ini dikeluhkan oleh diler.
”Kami sudah layangkan somasi ketiga belum lama ini. Tapi, hingga sekarang tidak ada tanggapan apa pun dari Ford. Kalau sudah begini, kami akan matangkan lagi konsolidasi selanjutnya untuk pengambilan langkah hukum,” ujarnya.
Harry menyatakan, konsolidasi akan dilakukan secepat mungkin untuk menuntut kerugian yang diderita para diler, akibat investasi mereka yang musnah begitu saja.
Salah satunya PT Kreasi Auto Kencana. Jaringan diler Ford ini telah menginvestasikan lebih dari Rp500 miliar selama beberapa tahun terakhir.
