- VIVA.co.id/ Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Kementerian Perindustrian, saat ini sedang mempersiapkan perubahan aturan pajak kendaraan, dari sebelumnya berdasarkan kapasitas mesin menjadi emisi gas karbon.
Namun, aturan baru tersebut belum tentu akan memengaruhi harga jual kendaraan. Hal ini diungkapkan langsung Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan.
"Saya belum bisa bilang akan menurun, tergantung dari simulasinya," kata Putu di Jakarta Pusat, Senin 14 November 2016.
Simulasi tersebut, lanjut Putu, tidak bisa dihasilkan dengan sederhana dan mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, agar bisa dijadikan suatu kebijakan yang baik ke depannya.
"Simulasi itulah yang masih kami pertimbangkan, agar nantinya tidak merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam industri. Termasuk, konsumen," ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, beberapa industri mobil sudah memiliki teknologi untuk menghasilkan emisi karbon rendah.
Mereka, saat ini, sedang menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah saja. "Kalau teknologi kan sudah ada. Hanya saja, nanti produk masuk ke sini pakai skema seperti apa,” kata Kukuh. (asp)
Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya
Desainnya sepintas memiliki kemiripan dengan skuter matik buatan merek asal Jepang,
