Nasib Suzuki Celerio akan Seperti Splash?

Test drive Suzuki Celerio.
Sumber :
  • VIVA/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – Sejak pertama kali muncul pada 2015 lalu, penjualan Suzuki Celerio di Tanah Air kurang menggembirakan. Hal itu juga terjadi pada model Suzuki lainnya, yakni Splash. Bahkan, Splash kini sudah tidak lagi dijual dan akan digantikan dengan Ignis.

Versi Baru Mobil Rp90 Jutaan Ini Segera Mengaspal

Terkait Celerio, Jika melihat data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales dari pesaing Daihatsu Sirion itu hanya membukukan angka sebanyak 26 unit di 2016. 

Lalu, apakah Suzuki berniat untuk menyetop penjualan mobil tersebut? "Tidak discontinue, kami masih jual," kata Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales divisi roda empat, Donny Saputra, di Bogor, Jawa Barat. 

Mobil Rp90 Jutaan Ini Bakal Muncul Versi Barunya

Donny menilai, mobil yang diimpor utuh dari Thailand itu memang sengaja dihadirkan sebagai alternatif pilihan bagi konsumen Suzuki. 

"Dulu kan kami sempat bilang, bahwa Celerio itu tidak ada target penjualan. Ini kan seperti alternatif produk yang kami tawarkan. Dengan mesin 1.000cc dan juga juga transmisinya CVT," ujarnya. 

Mobil Baru Rp90 Jutaan Meluncur Dua Bulan Lagi

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Deputy Managing Director SIS divisi roda empat, Setiawan Surya. Menurutnya, meski volume penjualan Celerio tak besar, tapi masih ada konsumen yang tetap menginginkan mobil tersebut. 

"Memang volume tidak besar. Tapi, ada sebagian orang yang suka Celerio dengan modelnya, ada suka yang boxy. Jadi, balik lagi ke pilihan konsumen. Intinya, kami memberikan pilihan dan mengikuti pasar saja," katanya. 

Setiawan mengaku, pasar Celerio selama ini cukup 'termakan' dengan hadirnya model low cost green car (LCGC) andalannya, yaitu Karimun Wagon R. 

"Orang pertimbangannya ke Karimun. Kalau saya tanya ke beberapa konsumen, Karimun lebih tinggi dan lebih lega. Celerio kan harganya dekat dengan Karimun ya, cuma penerimaan pasar agak kurang. Itu juga kan sebetulnya bagian dari tes pasar," tuturnya. 

"Kami tentu akan lihat perkembangannya dan mengikuti permintaan pasar saja. Kalau memang pasar perlu, kami siapkan. kalau permintaan berkurang, kami pikirkan lagi," ujarnya menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya