- Driving.ca
VIVA.co.id – Cuaca panas di Ibu Kota mengharuskan para pengguna mobil menggunakan AC, agar udara dalam kabin tetap dingin. Tapi, ada beberapa efek buruk jika AC digunakan terus menerus, mengingat sistem kerja kompresor akan membuat tenaga mobil menurun.
Perlu diketahui, sistem pendingin mobil terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkaitan. Mulai dari kompresor, kondensor, receiver dyer, expansion valve, blower, dan evaporator. Namun, dari beberapa komponen tersebut, kompresorlah yang menjadi jantung utama.
Sistem kerja kompresor adalah mengisap gas bertekanan rendah atau dingin. Kemudian mengubahnya menjadi gas bertekanan tinggi yang disalurkan ke kondesor, dan seterusnya hingga blower menyemburkan udara sejuk di dalam kabin yang sudah tersaring evaporator.
Maka tidak heran jika setiap putaran AC akan membuat tenaga mobil menurun. Karena gas dingin dari evaporator ini dihisap kembali oleh kompresor. Begitulah sistem sirkulasi freon AC, jadi mesin mobil yang berputar ringan akan dibebani kompresor.
"Kompresor AC butuh tenaga untuk berputar maka otomatis tenaga mesin berkurang. Ini terjadi bukan hanya pada mesin Honda saja, di mobil lain kalau tidak dilengkapi teknologi seperti turbo dan lain-lain akan mengalami hal yang sama," ujar Ali Service Advisor bengkel Honda kepada VIVA.co.id.
Lanjut Ali, tenaga yang dihasilkan mesin akan berkurang karena kompresor bekerja secara mekanikal yang diputar dengan venbelt bukan eletrikal (menggunakan sensor). Kata dia, ini hal yang wajar terjadi, terlebih mesin mobil kapasitas dan tenaganya kecil seperti Brio 1.200 cc, penurunan tenaganya terasa.
"Intinya kapasitas mesin mempengaruhi kinerja venbelt untuk memutar kompresor. Kalau mesin yang tenaganya besar dan volume lebih besar seperti Honda Jazz 1.500 cc pasti tidak terlalu terasa ada penurunan tenaga," ujarnya.
Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya
Desainnya sepintas memiliki kemiripan dengan skuter matik buatan merek asal Jepang,
