- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Bermain di pasar mobil keluarga Indonesia tampaknya bukan hal mudah bagi Wuling. Sebab, pasar sudah cukup sesak oleh kehadiran Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan Honda Mobilio.
Dari data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, pada Oktober kemarin Wuling Motors Indonesia hanya mengirim 903 unit mobil dari pabrik ke diler.
Angka ini turun jika dibandingkan bulan sebelumnya (September 2017) yang mencapai 1.391 unit. Padahal, Wuling sempat mengalahkan Mitsubishi Xpander pada bulan tersebut. Kini, statusnya menjadi terbalik.
Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani mengatakan, saat ini fokus Wuling di Indonesia bukan hanya sekadar penjualan, tetapi juga layanan purnajual.
"Enggak bisa komentar apa-apa sih soal penjualan wholesales (pabrik ke diler). Kami pendatang baru. Bukan hanya produknya, mereknya pun baru. Jadi, fokus kami bukan hanya sekadar jualan, tetapi juga bagaimana orang bisa percaya dan nantinya mau memilih Wuling," kata Dian saat dihubungi VIVA.
Dari 900-an unit mobil Wuling yang dikirim ke diler pada Oktober 2017, diketahui varian Wuling Confero S 1.5 L menjadi yang paling tinggi angkanya dibandingkan dua varian lainnya, yakni Confero S (standar) dan Confero 1.5 C.
Wuling Confero S 1.5 L mencatat penjualan wholesales sebanyak 579 unit, disusul Confero S 1.5 C 204 unit dan Confero S standar 120 unit.
Dian mengatakan, seperti produk mobil baru lainnya, banyak konsumen yang lebih memilih varian paling tinggi dibandingkan dengan yang tengah atau bawah.
"Pengamatan kami, memang varian Wuling Confero S 1.5 L yang lebih dominan dipilih masyarakat. Ini wajar sih, karena kan fiturnya sudah paling lengkap, terus harganya juga cukup menarik," tuturnya. (hd)
