- VIVAnews/ Herdi Muhardi
VIVAnews - TDR International bekerja sama dengan pabrikan motor listrik asal Amerika, Zero Motorcyle, Jumat, 2 November 2012 menghadirkan motor listrik, yang juga diberi nama Zero, di Jakarta Motorcycle Show 2012.
Di tengah gencarnya pabrikan motor Jepang yang meluncurkan berbagai motor dengan teknologi injeks, TDR International Indonesia justru menghadirkan motor listrik Zero yang diklaim tidak mengeluarkan emisi.
Menurut Managing Director TDR International, Teddy Hartono, sepeda motor listrik yang akan diimpor langsung dari negeri Paman Sam itu memiliki high technology yang power full, dan ramah lingkungan.
"Motor listrik ini 'zero emision' alias nol emisi, namun performanya sudah bagus," kata Teddy saat ditemui usai perkenalan motor listrik Zero, di JMCS 2012, Senayan, Jakarta.
Nantinya, Teddy melanjutkan, motor listrik yang akan diluncurkan pada April 2013 dengan harga di kisaran Rp200 juta itu tidak akan lagi diimport langsung dari Amerika. Motor ini rencananya diproduksi di kawasan ASEAN, antara Indonesia, Vietnam, atau Thailand.
"Antara Thailand atau Indonesia yang memiliki potensi. Kalau diimpor terus dari Amerika tentu harganya akan tetap mahal, makanya kami (TDR International) akan berkolaborasi dengan Zero Motorcycle," kata Teddy.
Jika Anda berminat untuk membeli motor listrik Zero, menurut Teddy, dapat dipesan di gerai-gerai TDR yang ada di Indonesia. "Jika suatu saat di Indonesia akan menjadi basisnya, 80 persen komponen lokal," kata Teddy. (art)
Spesifikasi Zero
- Horse power : 54 Hp (40 Kw)
- Torcue : 92 Nm (68 ft-lbs)
- Top speed :95 mph (153 km/jam)
- Cooling system : Air cooled
- Weight : 125 kg (275 lbs)
- Range : Up to 220 km
- Charging : 1 hour (Up to 95 persen charging) use fast charging
- Suspension : Monoshock
- Front tire : 110/70-17
- Rear tire : 130/70-17
- Front Suspension : Up side down
Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun
PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).
