DP Nol Persen, Kredit Kendaraan Bakal Lebih Susah

PT BFI Finance Tbk menyasar nasabah di Pulau Bali. Foto ilustrasi kredit kendaraan.
Sumber :
  • Duitpintar.com

VIVA.co.id - Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memangkas uang muka atau down payment (DP) menjadi nol persen punya sisi negatif dan positif.

Penagih Bikin Nasabah Tewas, Kantor Leasing Dibakar Massa

Rencananya, kebijakan tersebut dibuat untuk menstimulan daya beli masyarakat untuk kendaraan, agar Industri otomotif kembali naik.

Namun tak dipungkiri, kebijakan ini juga sedikit menyusahkan beberapa perusahaan pembayaran termasuk Federal International Finance (FIF). Apabila rencana kebijakan tersebut jadi diterapkan bulan september nanti, pihak FIF Group sudah menyiapkan antisipasi.

Melalui Corporate Communication Head Federal International Finance (FIF) Group, Arif Reza Fahlevi, pihaknya sangat mengharapkan kebijakan baru tersebut hanya berlaku untuk konsumen lama saja. Sementara itu, untuk konsumen yang baru akan diseleksi secara ketat dan tetap menggunakan uang muka.

Hal ini dikarenakan dengan diterapkanya kebijakan baru tentang uang muka, akan semakin membuat risiko multifinance lebih tinggi karena konsumen akan semakin mudah mengambil kendaraan dan rentan terhadap masalah.

"Kalau kami melihatnya sistem keamanan yang bisa DP nol persen hanya costumer sudah lama. Tentunya dengan track record yang bagus. Untuk yang new costumer, diharapkan memakai DP," kata Reza saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 5 Agustus 2016.

Dengan penerapan kebijakan baru, nantinya FIF akan lebih selektif dan hati-hati memilih konsumen.

"Selama ini juga selektif, dengan adanya nol persen ini akan lebih selektif lagi. Mulai dari proses awal, kami akan lebih hati-hati memilih costumer, bukan berati kami tidak jalan, hanya waspada saja," kata Reza. (ase)

Oplos Mesin Sebelum Motor Ditarik Debt Collector, Bahayakah?
Massa bakar dokumen milik Adira Finance Pamengpeuk.

Kantornya Dibakar, Adira Finance Tidak Bikin Laporan Polisi

Belum diketahui dari leasing mana petugas tagih yang memicu aksi massa

img_title
VIVA.co.id
21 April 2017