Kencan Singkat Bersama Si Seksi dari Italia

Maserati Ghibli S
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian

VIVA.co.id – Tidak banyak orang yang mengenal merek Maserati. Hal ini patut disayangkan, karena sejatinya merek tersebut memiliki sejarah yang cukup mengagumkan.

Maserati Melaju Kencang Tabrak Dua Polisi, Kondisinya Kritis

Salah satu mobil Maserati pernah sukses menjuarai balap Indianapolis 500, dan menjadi satu-satunya pabrikan asal Italia yang meraih prestasi tersebut.

Kini, Maserati menjadi bagian dari Fiat Chrysler Automotive (FCA), bersama Abarth dan Alfa Romeo. Fokus mereka adalah memproduksi mobil mewah dengan sensasi sport yang cukup kental.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Ciaz?

Hal itu yang coba mereka tunjukkan pada Maserati Ghibli, dan beberapa waktu lalu, VIVA.co.id berkesempatan untuk melakukan uji berkendara mobil tersebut.

Ghibli adalah sebuah mobil sedan mewah yang dibuat berbasis dari generasi keenam Quattroporte. Dari tampilan eksterior, mobil ini terlihat garang di bagian depan, namun mewah dan seksi jika dilihat dari belakang.

Honda Brio RS vs Brio Satya CVT, Mana Lebih Nyaman?

Ciri khas coupe sangat terlihat pada kaca belakang yang bentuknya cukup landai. Karakter sporty dipancarkan dari besarnya velg dan lubang hawa di bagian samping, dekat kap mesin.

Selanjutnya...interior

Tampilan kabin Ghibli sangat kental dengan nuansa mewah. Baik jok maupun beberapa panel dilapisi dengan material kulit berkualitas tinggi, mirip dengan mobil-mobil mewah asal Jerman.

Jok bagian depan dan setir dapat diatur posisinya secara elektronik. Ukuran jok cukup lebar, ideal untuk mereka yang bertubuh besar.

Semua panel indikator dan tombol tersaji dengan rapi di bagian dasbor dan konsol tengah. Pencahayaan kabin terbilang ideal, tidak terlalu terang maupun redup.

Yang unik, Maserati meletakkan semua pengendali lampu dan penghapus kaca pada satu tuas, yakni di belakang setir sebelah kiri. Selain tuas tersebut, ada dua tuas lagi di balik setir, yakni untuk memindah posisi gigi (paddle shift).

Bagi mereka yang gemar menikmati minuman dingin, di konsol tengah tersedia tempat penyimpanan yang terhubung ke penyejuk kabin.

Duduk di jok belakang Ghibli terasa nyaman. Jok belakang mampu menampung hingga tiga penumpang, dan kemiringan sandaran cukup pas untuk perjalanan jauh.

Merek yang hendak bepergian akan dimanjakan dengan luasnya ruang bagasi. Meski dari luar terlihat kecil, namun saat dibuka, ruang bagasi tersedia lapang. Sayangnya, mekanisme buka tutup bagasi belum dilengkapi dengan teknologi elektronik.

Selanjutnya...performa mesin dan suspensi

Perjalanan mengendarai Ghibli dimulai dari Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, menuju Bumi Serpong Damai.

Saat itu, kondisi jalan tol cukup lengang, sehingga bisa menjajal performa mesin. Ghibli yang diuji adalah tipe S, yang memiliki spesifikasi mesin lebih tinggi dibanding Ghibli standar.

Mesin enam silinder berkapasitas 3.000cc yang digunakan adalah hasil rancangan Maserati, namun dirakit oleh Ferrari, sesuai standar pabrikan mobil sport terkenal tersebut.

Mesin Ghibli S mampu menghasilkan tenaga 404 daya kuda, sementara Ghibli standar hanya 325 daya kuda. Berbekal dua turbocharger, torsi mesin Ghibli S mencapai 550 Newton meter (Nm), lebih tinggi 50 Nm dibanding versi standar.

Saat diuji di Tol JORR, akselerasi mobil terasa cepat, bahkan cenderung berlebihan untuk ukuran jalanan di Indonesia. Untungnya, karakter mesin bisa diatur sesuai keinginan, sehingga bisa digunakan untuk sekedar jalan-jalan santai.

Berkat penggunaan velg dan ban berukuran 20 inci dengan tapak lebar, menikung dengan kecepatan tinggi bukan masalah untuk mobil seharga lebih dari Rp2,6 miliar ini.

Mengerem dari kecepatan di atas 120 kilometer per jam secara mendadak juga stabil, tanpa terasa adanya pergeseran ban.

Ghibli sudah dilengkapi dengan beberapa fitur keamanan canggih, seperti sensor tabrakan dengan kendaraan lain maupun pejalan kaki.

Satu yang kurang cocok dengan mobil ini adalah suspensinya yang cenderung keras untuk ukuran sedan mewah. Entah pengaturan dari pabrik memang begitu atau tidak, namun suspensi tampaknya kurang cocok dengan kondisi aspal yang ada di Jakarta.

Nantikan video reviewnya di VIVA.co.id.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya