Bahaya Pantek Kopling pada Mobil

Ilustrasi kopling mobil.
Sumber :
  • www.toyota.astra.co.id

VIVA.co.id – Istilah pantek kopling terdengar akrab di kalangan para pemilik mobil. Cara ini biasanya ditempuh dengan perhitungan biaya murah ketimbang harus mengganti satu set. Penggantian satu set sendiri biasanya ditawarkan diler resmi dengan sejumlah alasan, salah satunya kenyamanan berkendara.

Program ‘September Service Ceria’ Mitsubishi, Apa Manfaatnya?

Sementara dengan cara pantek kopling, pemilik mobil lebih hemat dalam hal biaya, karena hanya mengganti kampas koplingnya saja, tanpa harus satu set. Kendati demikian, tentunya ada untung-rugi buat pengendara jika menempuh pantek kopling demi mengejar biaya. Lantas, apa saja untung-ruginya?

Menurut Service Advisor bengkel resmi Honda Pondok Indah, Jakarta Selatan, Ali, pantek kopling memang tergolong murah karena hanya mengganti komponen kampasnya saja. Kata dia, paku ripet kampas dan di-press ulang, jadi wajar apabila biayanya murah, lantaran hanya satu komponen saja.

Mitsubishi Manjakan Konsumen Lewat Program September Service Ceria

Kendati demikian, pemilik kendaraan wajib waspada jika melakukan cara pantek kopling. Sebab kampas kopling yang digunakan harus benar-benar sesuai dengan peruntukkannya. Apabila bahan yang digunakan terlalu empuk atau terlalu keras akan berakibat fatal.

"Lebih empuk cepat habis, kalau lebih keras akan memakan sisi fly wheel atau krupnya," ujarnya saat ditemui VIVA.co.id di diler Honda Pondok Indah, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2016.

Ini Solusinya untuk Antisipasi Kaca Mobil yang Rawan Berjamur

Sementara, di bengkel resmi untuk penggantian kampas kopling transmisi manual, meliputi tiga komponen yang harus diganti yakni kampas kopling, krup, dan klaher.

Menurut Ali, bukan mengada-ada jika bengkel resmi menyarankan untuk mengganti komponen-komponen tersebut, sebab jika kampas sudah habis, terjadi keausan pada kedua komponen tersebut, lantaran saling berhubungan satu sama lain. "Krup ada pegas mataharinya dan itu bisa lemah, kalau kita ukur ketinggian pegasnya jelas berbeda yang baru sama yang lama, makanya harus diganti. Begitu pun dengan klaher," tutur dia.

Dia juga menegaskan apabila pantek kopling memang tidak sesuai dan tidak dianjurkan. "Karena kampas kopling yang digunakan terkadang tidak sesuai, di bengkel resmi diharuskan menggunakan onderdil resminya karena mengacu pada standarisasi dan tingkat keamanan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya