Queiroz Menolak Mundur dari Jabatannya

Pelatih Timnas Portugal, Carlos Queiroz
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pelatih Portugal, Carlos Queiroz menolak mundur dari jabatannya meski gagal membawa timnya lolos ke babak 8 besar Piala Dunia 2010. Dia ingin tetap menangani Cristiano Ronaldo cs hingga Piala Eropa 2012.

Pada Piala Dunia 2010, Portugal tersingkir di babak 16 besar setelah kalah 0-1 dari Spanyol, Selasa, 29 Juni 2010. Gol tunggal David Villa di babak kedua memaksa Portugal angkat koper dari Afrika Selatan.

Queiroz pun menuai kritik. Pelatih yang sudah berusia 57 tahun itu dianggap tak mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki Portugal. Apalagi di sana terdapat pemain termahal di dunia Cristiano Ronaldo.

Beberapa pihak mulai meminta Queiroz mundur dari jabatannya. Namun pelatih yang pernah menangani Afrika Selatan dan Arab Saudi itu bergeming. Sebaliknya bahkan tidak menyesal timnya dikalahkan oleh Spanyol.

"Itu (pengunduran diri) benar-benar di luar masalah," kata Queiroz seperti dilansir dari soccerway.com. "Jika ada pelatih yang mundur setelah kalah 0- 1 dari Spanyol di babak 16 besar, berarti ada yang tidak beres," tambahnya.

"Spanyol merupakan salah satu tim favorit juara. Kami tidak memenangkan pertandingan. Berarti itu akan menjadi yang berikutnya," lanjutnya.

Queiroz untuk sementara akan meliburkan pemain-pemainnya. Setelah itu dia mengaku akan kembali menata timnas Portugal dan berbuat lebih baik pada turnamen-turnamen berikutnya termasuk pada kualifikasi Euro 2012.

"Kelanjutan saya sebagai pelatih Portugal masih tetap terjamin," kata mantan aisten pelatih Manchester United itu.

Perjalanan Portugal di Piala Dunia 2010 cukup mengecewakan. Cristiano Ronaldo cs tak mampu mencetak gol pada tiga dari empat laga yang sudah dialui sejak babak penyisihan Grup hingga 16 besar. 

Satu-satunya kemenangan Portugal hanyalah saat mengalahkan Korea Utara 7-0. Dalam duel ini pemain termahal CR9 hanya menyumbang satu gol bagi timnya.

Queiroz juga dikritik karena tidak terlihat ambisius untuk memenangkan duel lawan Spanyol terutama ketika dia mengganti striker Hugo Almeida saat pertandingan belum berjalan satu jam. Padahal saat itu, skor masih 0-0.

Ronaldo sehari setelah dikalahkan Spanyol mengaku sangat terpukul dengan kekalahan timnya. Namun pemain Real Madrid itu membantah dirinya telah menimpakan kesalahan kepada  sang pelatih Queiroz. 

"Kami bukannya tidak sadar dengan komentar-komentar seperti itu, namun kami di sini bukan untuk berteman dengan para pemain," kata Queiroz. 

"Pemain harusnya tidak menempatkan kepetingan pribadi di atas kepentingan nasional. Portugal membutuhkan Ronaldo dan Ronaldo membutuhkan timnas," lanjutnya.

"Namun bila baju ini (kostum Portugal) membingungkan pemain, mereka harusnya tidak berada di sana (Afrika Selatan)," tegas Queiroz.

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV
Tyas Mirasih.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Sambil menangis haru, Tyas Mirasih mengungkap kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina langsung di hadapan Raffi di sebuah acara.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024