Kenapa Kita Menunggu Malam Lailatul Qadar?

Malam Lailatul Qadar.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Malam di suatu malam bulan Ramadan dikenal sebagai malam seribu bulan. Malam Lailatul Qadar namanya. Malam ini penuh misteri, tiada seorang pun yang dapat menerka kapan terjadinya. Berbagai penafsiran pun muncul namun hanya terhitung pada malam-malam ganjil lepas dua puluh Ramadan. Artinya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk menunggu malam tersebut.

Pergilah Dinda Cintaku

“Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya” (HR. Muslim). Siapa yang berhak mendapatkan malam istimewa ini? Siapa yang layak menerima ampunan pada malam yang diterima semua amalan dan permohonan?

Entahlah. Semua misteri. Umat muslim hanya diminta untuk memohon ampun, memohon petunjuk, mohon diberi keselamatan dari kehidupan yang sukar. Namun hasilnya tentu hanya seseorang saja yang tahu, dari hati yang tenang dan perbuatan yang jauh dari kemungkaran.

Tanggung Jawab dan Rekonsiliasi Masyarakat Lumban Dolok

Dan tiada yang tahu orang mana yang telah menerima manfaat dari malam ini, karena menakar seseorang telah beriman dengan tidak sungguh berbeda. Kenapa harus menunggu malam Lailatul Qadar? Bahasa yang mudah dimengerti bahwa semua yang kamu minta akan diberikan pada malam ini. Hanya saja kapan malam itu yang enggan diberi tahu. Jika semua orang tahu malam itu kapan, maka semua orang akan meminta-minta, mengemis, mengiba ampunan kepada Allah, namun lepas dari Ramadan mereka akan kembali ke maksiat.

Lailatul Qadar yang rahasia hanya diperuntukkan kepada mereka yang tidak tidur, yang terjaga dalam ibadah, yang bermain dengan amalan-amalan selama bulan Ramadan, yang menyucikan diri dari segala perbuatan buruk dan tentu saja mencintai Alquran dengan sepenuh hati.

Jokowi Diminta Lerai Konflik Ketua Pramuka dengan Menpora

Bolehkah kita bertanya siapa saja? Tentu tak ada yang tahu. Tidak ada orang yang mampu mengaku telah bersama malam Lailatul Qadar karena malam ini tidak memberi bukti dalam bentuk fisik.

Orang yang telah bertemu dengan Lailatul Qadar adalah mereka yang hidup dalam damai, yang enggan membicarakan sesuatu di luar batas sehingga menimbulkan fitnah. Kenapa malam Lailatul Qadar berhak ditunggu? Karena malam ini semua bertasbih kepada Allah, tak hanya di malam hari saja namun di siang hari, seharian penuh alam bersabda kepada-Nya.

Dari Aisyah, Ia berkata, “Saya bertanya, wahai Rasulullah, bagaimana jika saya dapat mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan di malam itu?” Jawab Beliau, “Ucapkanlah olehmu, Ya Allah, sesungguhnya Engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku!” (HR. Bukhari Muslim).

Malam Lailatul Qadar begitu berarti bagi Rasulullah sehingga beliau tidak meminta yang muluk-muluk. Sebuah permintaan yang biasa, namun membawa berkah sepanjang hidup.

Karena itulah  malam ini tersembunyi karena manusia akan meminta dengan tamak, dengan pongah, lupa segalanya. Alam saja memberi pertanda bahwa Lailatul Qadar berhak ditunggu. Di malam Lailatul Qadar udara tidak dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai. Malaikat akan menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan kekhusyukkan dalam beribadah.

Di pagi hari matahari akan terbit dalam keadaan jernih, teduh seperti tidak ada sinar. Secanggih apapun alat teknologi untuk memprediksi cuaca hari ini tidak akan mampu meramalkan malam seribu bulan ini. Akankah kita termasuk ke dalam bagian yang terpilih? Doa apa yang akan kita panjatkan untuk kehidupan berikutnya nanti? (Tulisan ini dikirim oleh Bairuindra)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya