Kiamat 2012, Hanya Dagangan Film

VIVAnews -  Film "2012" yang bercerita tentang bencana yang menyerupai kiamat, ternyata ditanggapi dingin oleh Paranormal Ki Kusumo.

Pengamat Intelijen dan Keamanan Nasional Imbau Publik Dukung Perbaikan Bea Cukai

Menurut Ki Kusumo, film tersebut hanya memanfaatkan kepercayaan bangsa Maya tentang kiamat tahun 2012 sebagai dagangan film.

"Perusahaan filmnya pintar memanfaatkan peluang bisnis. Kiamat 2012 hanyalah sebuah strategi promosi," ujarnya saat dihubungi VIVAnews, 20 November 2009. "Disinilah letak kehebatan para marketing-nya," tambahnya.

Setelah menonton film "2012", Ki Kusumo mengaku kagum dengan efek visual film yang digarap sutradara Roland Emmerich ini. "Memang secara efek visual patut diacungi jempol," tuturnya.

Ki Kusumo sendiri berharap, masyarakat tidak terlalu membesarkan isu kiamat tahun 2012. Sebagai seorang Muslim, dirinya percaya kiamat, namun itu merupakan rahasia Tuhan. "Kapan pun bisa terjadi, tidak ada manusia yang tahu," kata dia.  

Walau ada himbauan dari Majelis Ulama Indonesia untuk tidak menonton film "2012", Ki Kusumo menyerahkan baik/buruknya film tersebut kepada masyarakat. Sebab, sebagai sebuah karya seni, film "2012" tidak dapat dihakimi. Lagipula, film itu hanyalah sebuah hiburan.

"Masyarakatlah yang harus pintar menilai sisi baik dan buruknya. Toh bukan hal yang mustahil usai nonton film tersebut justru mampu menyadarkan kita," ujar Ki Kusumo.

antique.putra@vivanews.com

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon

Fadli Zon Respons soal Wacana Pemberian Hak Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora

Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menilai pemberian hak kewarganegaraan ganda bagi diaspora perlu dikaji ulang.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024