Film Indonesia Laris di Bioskop Swiss

VIVAnews - Dua sutradara terkemuka Indonesia, Riri Riza dan Mouly Surya, tampak tersenyum bahagia saat melihat penayangan film karya mereka, “Eliana, Eliana” dan “Fiksi,” mendapat sambutan antusias oleh masyarakat di Kota Jenewa dan sekitarnya. Pemutaran film berlangsung di Bioskop CAC Simon, Rabu 17 Februari 2010.

Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di Jenewa, Swiss, mengungkapkan bahwa kedua karya sutradara itu termasuk film-film karya sineas Indonesia yang ditayangkan pada Blackmovie Festival selama 12-21 Februari 2010 di Jenewa.

Riri Riza menyampaikan kegembiraannya bahwa film Indonesia dapat diterima dan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari audiens asing.

Potret Layanan Ratusan Mitra Utama Bea Cukai Tanjung Priok

Sedangkan Mouly Surya menilai bahwa jerih payah sutradara dalam menggarap karya film terbayar lunas saat melihat penonton memberikan apresiasi dan menyesaki ruangan bioskop untuk menonton film karya sutradara tersebut.

Hal dimaksud terungkap saat Roundtable Discussion dengan kedua sutradara Indonesia tersebut yang diadakan oleh panitia festival tanggal 16 Februari 2010 di Fonction Cinema Jenewa.

Kedua sutradara lebih lanjut mengakui bahwa era Reformasi yang dimulai pada tahun 1998 tidak saja melahirkan tatanan politik dan ekonomi yang baru dalam kehidupan bangsa Indonesia, namun juga mengawali era kebangkitan karya-karya film independen sineas Indonesia yang menampilkan “fresh ideas and exuberant initiatives”.

Namun, kedua sutradara mengakui bahwa rumit dan lambatnya proses distribusi film di tanah air menjadi salah satu kendala bagi film Indonesia menembus pasar internasional. 

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani, yang hadir dalam penayangan “Eliana, Eliana” dan “Fiksi” bangga bahwa karya film sineas muda Indonesia dapat diterima dan dihargai masyarakat internasional yang berasal dari kalangan wakil pemerintah, komunitas diplomatik, akademisi dan masyarakat madani.   

Film “Eliana, Eliana” dan “Fiksi” merupakan dua karya di antara berbagai film yang ditampilkan di dalam Blackmovie Festival. Film-film Indonesia lainnya yaitu “Pasir Berbisik” (Nan T. Achnas), “Berbagi Suami” (Nia Dinata), “Perempuan Punya Cerita” (Nia Dinata), “Babi Buta Yang Ingin Terbang” (Edwin), “Di Bawah Pohon” (Garin Nugroho), dan “Impian Kemarau” (Ravi Bharwani).

Joannes Tandjung, Sekretaris Ketiga PTRI Jenewa, mengungkapkan bahwa Festival Blackmovie merupakan pertunjukan film tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Canton (wilayah setingkat provinsi) Jenewa di Swiss.

Selain film Indonesia, festival dimaksud juga menampilkan sejumlah film independen dari seluruh kawasan yang dipandang memiliki kualitas sinematografi yang tinggi, antara lain dari Argentina, Afrika Selatan, Brazil, Cile, China, Jepang, Filipina, Korea Selatan, Mesir, Meksiko, Senegal, dan Thailand.

Ilustrasi narkoba.

Beberapa Selebgram Ditangkap Polres Jaksel, Siapa Saja Mereka?

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Rahmat Idnal. Adapun penangkapan beberapa selebgram ini dilakukan kemarin malam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024