SOROT 100

Pengembaraan Tombo Ati

Opick
Sumber :

VIVAnews--BERKELANA di dunia musik, menjelmakan sosok Aunur Rofiq Lil Firdaus alias Opick menjadi seorang penyanyi dan pencipta lagu religi.  Dari seorang musisi beraliran rock, pria kelahiran Jember, 16 Maret 1974, tersebut  bertransformasi menjadi penyanyi yang telah meluncurkan  enam album religi.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Bahkan album perdananya “Istighfar” yang  dirilis tahun 2005 sukses di pasaran. Salah satu lagu di album tersebut berjudul "Tombo Ati" sangat digemari masyarakat. Tak heran jika penjualan album itu meroket, menembus angka 800 ribu kopi, dan mendapat penghargaan tujuh platinum.

Awalnya Opick tidak terlalu minat masuk dunia religi, hingga suatu hari seorang teman menyarankan untuk mencoba menekuni genre yang belum begitu populer itu. Batinnya berkecamuk. “Mungkin nggak saya nyanyi religi? Saya lihat kayaknya nggak mungkin,” kata Opick.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Mungkin sudah takdirnya,  tak beberapa lama kemudian, seorang ustadz menyarankan hal yang sama. “Katanya, lakukan saja siapa tahu apa yang kamu nyanyikan dan tulis bisa memanggil kamu bisa  berubah menjadi lebih baik,” ujarnya meniru perkataan sang ustadz.

Akhirnya Opick pun terjun ke musik religi. Album perdananya terinspirasi dari perjalanan sehari-harinya. Simbol keterbatasannya sebagai seorang manusia.  Lagu-lagunya berisi kepolosannya memaknai Tuhan, hidup dan cita-cita  serta harapan Opick. “Tapi, ternyata diapresiasi masyarakat sampai album ini  mendapatkan tujuh platinum.”

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Opick mengaku sebagai orang yang religius tapi bukan orang yang pandai dalam agama. Ia menulis semua lagunya sambil menangis.  “Kemampuan saya terbatas. Setiap  lagu adalah satu prasasti kejadian-kejadian yang membuat saya lebih baik.”

Ketika meluncurkan album pertama, Opick merasa tidak pantas membawakan lagu agama. Saat itu ia merasa bukan sebagai orang yang baik tapi dalam proses berubah menjadi orang yang lebih baik.  Sebab dalam setiap lagunya ia menganjurkan orang membawa  kebaikan. Sebagai penyanyi dan pencipta dia merasa punya kewajiban melaksanakan dan bersikap seperti yang ia nyanyikan.  “Jadi kitanya juga harus baik.”

Opick mengaku tidak pernah  merasa menemui hambatan dalam menciptakan lagu religi.  Dia justru merasa banyak dimudahkan . “Semuanya mengalir begitu saja dan lancar. Beda banget kalau menulis lagu lain, ada saja halangannya.”

Bagi Opick semua albumnya sangat berkesan. Namun, salah satu yang memberi kesan sangat kuat adalah album pertama yang berisi lagu Tombo Ati. Gara-gara lagu itu dia pernah diundang seminar yang diadakan  oleh orang-orang yang bertobat saat mendengar lagu itu.

“Mereka ingin saya jadi pembicaranya. Tapi saya nggak mau. Karena saya merasa orang-orang itu bertobat bukan dari saya tapi dari Sang Pencipta. Kalau mereka  mau nasihat silahkan panggil ustad atau dengar lagu saya.”

Dia juga mengakui, setelah keluar album pertama kehidupannya pun mulai berubah.  Namanya, mulai dikenal publik. Dia pun menjadi selebriti baru di dunia musik religi. Hingga kini ia sudah mampu menciptakan  enam album.

Opick sebenarnya ingin mengubah warna musik religinya. Lagu religi, menurut dia, tidak harus seperti musik Arab. “Tapi bagaimana musik bisa mempengaruhi hati manusia kemudian berubah menjadi yang lebih baik. “

Apalagi sebelum terjun ke album religi, Opick tak hanya pernah menciptakan lagu-lagu rock. Ia juga banyak menulis lagu-lagu bertemakan cinta dan sosial. Bahkan untuk lagu non-religi dia sudah memiliki lima album. Macam-macam jenis musiknya, ada  rock, pop, ballad bahkan hip-hop. “Namanya juga mengembara. Segala warna musik  pernah saya coba.”

Disinggung soal pendapatan, Opick nampak keberatan mengungkapkannya. Dia hanya mengatakan sangat bersyukur. Apa yang didapatkannya sudah sangat lebih dari cukup. “Kehidupan saya tiba-tiba menjadi baik secara spritual dan financial.”

Selama Ramadan Opick mengakui makin banyak masyarakat yang mengapresiasi musik religinya. Baginya ini sebuah berkah.  Dia tidak mengetahui sampai kapan berkarir di musik religi. Opick merasa bukan orang yang biasa merencanakan dengan masak-masak semua yang akan dilakukannya di masa depan. “Ya dibuat mengalir saja,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya