Jakarta jadi tuan rumah Festival Film Asia Pasifik ke-52. Festival ini akan digelar di Monas, Selasa 18 November hingga Jumat 21 November 2008. Panitia Festival Film Asia Pasifik akan menyulap Ibukota menjadi 3G. Jakarta the Grand (megah), the Glam (mewah), dan the Great (akbar).
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengungkapkan hal tersebut di Balaikota Jakarta Senin 22 September 2008. Foke menerima kunjungan Panitia Festival Film Asia Pasifik (FFAP), yang diketuai Raam Punjabi. Selain Raam, desainer Harry Darsono sebagai Ketua Acara juga beberapa anggota panitia lain seperti Marini Zumarnis, Tengku Zacky, dan Rakhee Punjabi juga hadir.
Ini adalah kali ketujuh Indonesia jadi tuan rumah FFAP. Sebelumnya pada 2001, Jakarta juga didaulat jadi tuan rumah. Adapun menurut Foke, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih Monas sebagai tempat penyelenggaraan acara karena unsur kuno yang dimilikinya.
Sementara Harry Darsono menjelaskan, Panitia akan menggabungkan tema Betawi tradisional dan modern pada pesta selamat datang. “Ondel-ondel yang tradisional akan kita buat secara transparan dengan lighting. Semua akan diatur dengan semacam light festival,” jelasnya.
Harry dapat ide dari pembukaan Olimpiade Beijing 2008. Katanya, Cina tidak hanya menampilkan warna emas dan merah yang jadi ciri khas mereka. Ide perancang ternama itu membutuhkan optimalisasi teknologi yang tidak murah. Harry mengakui hal itu. “Saya cuma disuruh menuangkan ide seoptimal mungkin. Saya juga ngeri, ada duit nggak sih?” katanya balas bertanya.
Menanggapi masalah biaya, Raam Punjabi, Ketua Panitia Pelaksana FFAP 2008 menyatakan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 6,5 miliar. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Raam menyumbang sekitar 30 persen. Jumlah yang menurut Raam tergolong kecil.