- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Masih ingat dengan sinetron Keluarga Cemara yang sempat populer mengisi era tahun 1990-an hingga 2000-an? Sinetron yang awalnya merupakan tulisan-tulisan Arswendo Atmowiloto yang dimuat di majalah ternama ibu kota ini mendapat banyak pujian setelah diangkat ke layar kaca.
Tentu saja, banyak orang merindukan sinetron ini di tengah menjamurnya cerita cinta dan permusuhan remaja. Bagaimana jadinya jika Keluarga Cemara diangkat ke layar lebar?
Visinema Pictures akan mengangkat kembali kisah Abah, Emak, beserta ketiga anaknya. Sesederhana kerinduan si sutradara, Anggia Kharisma ingin menghadirkan film keluarga Indonesia ini di tengah maraknya genre horor dan komedi.
"Saya sempat gelisah, ini era di mana kita punya anak, kita pengen ninggalin legacy pada anak kita. Itulah kenapa kami sepakat untuk bikin Keluarga Cemara," kata Anggia dalam jumpa pers Garap Ulang Film Keluarga Cemara, di Kinosaurus, Kemang, Jakarta Selatan, 29 September 2017.
Anggia merasa nilai-nilai yang ada dalam sinetron Keluarga Cemara, meski telah berlalu puluhan tahun lalu, masih relevan dengan kehidupan keluarga Indonesia saat ini. Begitu pun dengan Arswendo yang mengatakan bahwa nilai yang ada dalam sinetron tersebut akan selalu ada dan terus berlaku sampai kapan pun.
"Tapi nilai-nilai di keluarga itu selalu ada. Kayak diidolakan itu pasti ada. Paling enggak, ini jadi inspirasi saja banyak keluarga. Menurut saya banyak sih," kata Arswendo.
Disutradarai oleh sutradara muda, Yandy Laurens yang mulai mencuri perhatian sejak menjuarai FFI 2012 lewat film pendek berjudul Wan An, film ini akan dibintangi oleh Ringgo Agus dan Niriba Zubir yang berperan sebagai Abah dan Emak.
Kedua bintang kerap terlihat sebagai ikon genre komedi ini akan membuat banyak orang penasaran bagaimana mereka membawakah cerita film ini. Sementara itu, para pemeran Euis, Cemara, dan Agil masih dirahasiakan.
Keluarga Cemara rencananya baru akan tayang tahun 2018. Proses produksi baru mulai akhir tahun 2017 hingga awal tahun depan.
"Kita akan masuk ke era kini. Episode yang menarik. Tetap dengan nilai nostalgic yang bisa dinikmati," imbuh Anggia menjelaskan latar cerita.
