Cerita di Balik Bisnis Warteg Wanita Indonesia di Korea 

Yannie Kim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maria Margaretha

VIVA – Yannie Kim merupakan wanita asli Indonesia yang menjadi artis peran di Korea Selatan. Sosoknya menjadi viral tatkala mengunggah foto saat syuting drama Young Pal bersama Kim Tae Hee dan Joo Won pada 2015 silam.

Yannie Kim, Wanita Indonesia Main di Drama Korea Voice 3

Sejak debut akting pada 2009 wanita bernama asli Mustafa Yani ini sudah berperan dalam satu film layar lebar dan delapan serial drama. Ia juga terlibat dalam serial drama Hospital Ship yang juga dibintangi Ha Ji Won dan Kang Min Hyuk. Yang terbaru, Yannie juga ikut berakting dalam drama Doubtful Victory bersama aktor tampan, Yoon Kyun Sang.

Selain berakting, Yannie yang sudah tinggal 17 tahun di Korsel ini juga membuka usaha rumah makan khas Indonesia bernama Warteg Gembul. Menu di warungnya pun lengkap dengan makanan khas Indonesia seperti rendang, gado-gado, sate maupun bakso.

Wanita Indonesia Bicara Honor Saat Jadi Artis di Korea

“Udah sekitar 3 tahun, lokasinya di kota Gimhae dari kota Busan itu sekitar 40 menit. Banyak orang asing di kota Gimhae. Harga menunya standar banget antara 5 ribu won sampai 12 ribu,” ujarnya saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Awalnya, wanita berusia 37 tahun ini sempat kesulitan mendapatkan bumbu khas Indonesia. “Awalnya sih semua bumbu kita ambil dari Indo ke Korea. Tapi kebetulan warteg aku itu di belakanganya ada pasar tradisional Asia jadi semua bumbu lengkap ada di sana,” ungkapnya.

Karier Akting Yannie Kim di Korea Berawal dari Magang

Antusias warga di Korea pun bisa dibilang lumayan tinggi. Walaupun masakan Indonesia memiliki bumbu yang kental, salah satu menu makanan berhasil menjadi favorit.

“Bakso. Soalnya paling ngangenin juga terus paling gampang enggak perlu nunggu lama serta enggak banyak bumbu yang menakutkan. Lebih dikenal kan karena meatball. Asal enggak dikasih seledri atau bawang goreng cuma kuah, mie dan bakso,” ujarnya.

Yannie juga sengaja mempekerjakan warga negara Indonesia sebagai pegawai di Warung Gembul, terutama anak kuliah yang butuh pekerjaan paruh waktu. “Jadi kita kerja sama gitu, anak kuliah yang butuh part time kadang ke tempat aku juga. Pegawai orang Indonesia semua,” lanjut wanita yang tumbuh besar di Bekasi ini.

Verifikasi Halal

Sementara untuk verifikasi kehalalan, Yannie mengaku tidak bisa menjamin 100%. “Dagingnya itu karena memang spesifikasi halal Korea dan Indo berbeda, dari cara potongnya. Enggak bisa menjanjikan halal banget karena enggak mungkin saya potong sendiri,” ungkap Yannie.

Kalau memiliki cap halal maka harga makanan bisa melonjak dua kali lipat. “Kalaupun mau beli ada cap halal harganya lebih mahal. Beda bisa dua kali lipat. Insya Allah enggak tercampur bahan-bahan yang menakutkan,” sambungnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya