Begini Gaya Menteri Khofifah saat Duet dengan Kaka Slank

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Kaka Slank
Sumber :
  • Nur Faishal/Surabaya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyumbangkan satu lagu, Ku Tak Bisa, saat hadir di acara hiburan musik dengan penampilan band asal Ibu Kota, Slank, di lapangan Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Minggu malam, 17 September 2017. Dia duet dengan Kaka, vokalis Slank.

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Mulanya Khofifah tidak dijadwalkan bernyanyi. Usai menyampaikan sapa kepada penonton, sang pembawa acara, Ngatawi al Zastrouw, menghalangi Khofifah yang akan turun panggung. "Jangan turun dulu, Ibu. Kami minta Anda menyumbangkan satu lagu," pinta Zastrouw.

Intro berbunyi, Khofifah kembali ke titik berdiri semula, Kaka mendekat. "Pernah berpikir 'tuk pergi/Dan terlintas tinggalkan kau sendiri/Sempat ingin sudahi sampai di sini/Coba lari dari kenyataan," kata Khofifah membuka lirik diiringi Kaka. Sorak kehangatan penonton menyeruak.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

Sampai pada syair 'Ku tak bisa, jauh...', semua tangan santri penonton serempak melambai-lambai di udara. Begitu pula dengan para Slankers yang menyemut berdiri di bagian depan sisi kiri panggung. Khofifah tampak menikmati suasana keakraban itu. Dia bernyanyi dengan lepas sampai lagu selesai.

Selain lagu Ku Tak Bisa, Khofifah juga mengajak semua yang hadir menyanyikan lagu patriotik nasional 'Ya Ahlal Wathan' gubahan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, Wahab Chasbullah. Tanpa diiringi musik, semua yang hadir lantas berdiri.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

"Ya ahlal wathan, ya ahlal wathan, ya ahlal wathan. Hubbul wathan, minal iman." kata penonton yang hadir.

Khofifah mengatakan, silaturahim, persaudaraan dan persatuan harus selalu dilakukan. Menyapa segmen man apun adalah keniscayaan.

"Ada segmen kampus yang mungkin sering tersapa, ada segmen ormas yang barangkali ada yang sering tersapa, ada yang tidak, ada segmen santri yang mungkin sedikit sekali tersapa," ujarnya.

Pendekatan kebangsaan kepada anak muda melalui musik, kata Khofifah, sangat penting. "Kalau sapaan itu disesuaikan dengan segmentasi anak-anak muda, kemudian dikenalkan dengan jiwa kebhinnekaan, keberagamaan, kebangsaan, apalagi formatnya dengan musik, saya rasa ini akan membangun penguatan nasionalisme," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya