Masalah Keamanan Hantui Olimpiade 2016

Tentara Brasil melakukan penjagaan dekat Stadion Maracana
Sumber :
  • REUTERS/Ricardo Moraes

VIVA.co.id - Olimpiade 2016 di Brasil dimulai Sabtu 6 Agustus 2016 lalu. Namun, penyelenggara meminta maaf pada penonton, yang harus menunggu berjam-jam di pos pemeriksaan untuk memasuki lokasi lomba. Sementara, di luar, ancaman penembakan dan bom membuat pengunjung cemas.

Dikutip dari Reuters, Minggu 7 Agustus 2016, para atlet berkompetisi di depan tribun penonton yang kosong, pada hari pertama dimulainya kompetisi secara penuh. Bahkan, komentator pertandingan mengeluh karena ada beberapa pertandingan terlewat, akibat terjebak antrian panjang di pos pemeriksaan.

Pagi pertama setelah upacara pembukaan pada Jumat 5 Agustus lalu, penyelenggara mengakui banyaknya persoalan. Hanya sebagian kecil komentator pertandingan yang bisa tiba tepat waktu di lokasi lomba. Di luar lokasi, pengunjung berdiri membentuk antrian panjang di bawah sinar matahari, dan menyiksa mereka yang berada di Pantai Copacobana.

Di cabang gimnastik, atlet-atlet hanya bertemu kursi kosong, dalam arena yang bisa menampung 13.500 penonton. Begitu juga dengan lokasi pertandingan tinju, dengan kursi-kursi kosong saat para atlet memasuki ring. "Saya tidak percaya ini,. Absurd, konyol," kata warga Rio de Janeiro, Natalia Carvalho yang gagal menonton atlet kesayangannya bertanding.

"Ini tidak menghormati para penggemar yang telah membeli tiket, sangat memalukan," ujarnya menambahkan.

Tak Raih Medali, Dewi akan Kejar Peringkat Terbaiknya

Olimpiade 2016, yang semestinya jadi perayaan, menandai pertama kalinya negara Amerika Selatan jadi tuan rumah, berubah menjadi kekacauan. Juru bicara Komite Olimpiade Brasil, Mario Andrada, berjanji akan segara melakukan perbaikan.

Andrada menyampaikan permintaan maaf, dengan ketidaknyamanan yang dirasakan pengunjung. "Dalam beberapa jam ke depan, kami akan segara melakukannya dengan lebih baik," katanya.

Namun, kekacauan bukan hanya terjadi di lokasi lomba, karena ada ancaman lebih besar dalam hal keamanan. Sederet kasus pembunuhan, penculikan, dan perampokan terjadi dalam beberapa hari terakhir. Seorang komentator yang pulang dari stadion Maracana, Jumat malam, hampir menjadi korban perampokan seorang pria 22 tahun, yang akhirnya tewas ditembak polisi. Pria itu disebut telah merampok beberapa orang sebelumnya di sekitar stadion.

Seorang wanita Brasil berusia 51 tahun, tewas ditembak dalam peristiwa perampokan pada Jumat di wilayah Pelabuhan Marvelous, yang semestinya menjadi salah satu atraksi utama para pengunjung Olimpiade.

Hendra Setiawan Ungkap Rencana Masa Depan Kariernya

(mus)

Fehaid Al-Deehani jadi atlet tanpa negara pertama peraih emas Olimpiade

Al-Deehani, Atlet Tanpa Negara Pertama Raih Emas Olimpiade

Dia jadi atlet independen karena negaranya dihukum IOC.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016