VIVAnews - Srikandi balap Indonesia, Alexandra Asmasoebrata, mengaku optimistis menghadapi Rotax Max Challenge di La Conca, Muro Leccesse, Italia. Menurut satu-satunya peserta wanita itu, ia yakin minimal masuk final di ajang yang akan berlangsung 25-30 November 2008 tersebut.
"Paling tidak sampai final. Soalnya kalau sudah masuk final, paling tidak saya bisa berjuang untuk menang. Tapi, kalau tidak, saya gak bisa bilang apa-apa. Karena di final semua bisa terjadi," ujar Andra --sapaan akrabnya-- dalam jumpa pers di kantor IMI, Senayan, Jakarta, Jumat, 21 November 2008.
Andra sebenarnya buta kekuatan lawan. Namun, yang paling ia takutkan adalah mereka yang pernah menjajal langsung Sirkuit La Conca.
Pasalnya, sirkuit itu beda karakternya dengan lintasan tempatnya berlatih. Lapisan karet yang terlalu tebal dan udara dingin membuat Andra sedikit khawatir.
"Bukannya saya meremehkan para pembalap itu. Meski mereka dari Asia atau Eropa itu tidak masalah, asalkan mereka belum pernah turun langsung ke lintasan itu," tambah Andra.
Andra akan turun bersama tiga rekan pembalap lain yaitu Rio Haryanto, Silviano Christian dan Eris Mahpud. Keempat pembalap ini akan turun dalam tiga nomor berbeda, Junior Rotax max, Senior Rotax Max dan Master Rotax Max. Andra masuk dalam kelas Senior Rotax Max. Kelas yang ia nilai lebih banyak kompetitornya. Namun, ia masih yakin 60 persen kemenangan sudah di tangan.
Beban pikiran Andra sekarang hanya masalah kendaraan. Karena setiap pembalap akan memiliki mobil sama yang berasal dari panitia. Tiap peserta akan diundi untuk mendapat satu mobil dan tidak diperkenankan mengutak-atik mesin.
"Panitia menyiapkan semua kondisi yang sama, tapi setiap mesin pasti ada kekurangan. Maka itu, saya mengharapkan dapat mobil yang kencang dan fit, sehat semuanya lah," ujar mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta itu.
Rotax Max Challenge merupakan balap karting yang diikuti peserta terbaik dari setiap negara. Hingga saat ini, jumlah pesertanya sudah mencapai 72 pembalap dari 54 negara. Nantinya, para peserta akan disaring lagi untuk masuk ke 32 besar alias final. Di level inilah Andra melihat besarnya kesempatan untuk menang.
Perlu Kementerian Khusus Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis
Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno memandang perlu kementerian khusus yang mengurus program Makan Siang dan Susu Gratis oleh Prabowo-Gibran.
