- REUTERS/Jon Nazca
VIVAnews - Dani Pedrosa memang berhasil mengunci gelar podium juara MotoGP Jerman. Namun siapa sangka, bukan perkara mudah bagi dia untuk mendapatkan hasil optimal sepanjang balapan. Beragam perubahan setingan motor akibat kondisi cuaca yang sulit diprediksi membuatnya berada dalam kesulitan.
Dalam tiga sesi latihan bebas, mekanik Pedrosa selalu mencari setingan yang tepat untuk mengantisipasi kendala cuaca. Tim mengupayakan motor bekerja maksimal disegala kondisi, baik dilintasan basah maupun kering. Ternyata solusi tersebut menjadi bumerang bagi The Little Spaniard untuk memahami setiap perubahan yang terjadi.
"Itu balapan sulit. Sebab, kami melakukan banyak perubahan sebelum balapan hingga semuanya berbeda," ujar Pedrosa dilansir dari Autosport. Rider bertubuh mungil itu pun mengaku awalnya merasa tidak nyaman. "Saya tidak memahami motor karena perubahan itu sampai akhirnya Casey Stoner bisa memimpin balapan dengan mudah," sambung dia.
Seiring berjalannya waktu dan persiapan matang jelang lomba, Pedrosa menyatkan mulai biisa mengendalikan motornya di tengah balapan. Bahkan, pembalap yang identik dengan nomor 26 itu mampu menyulitkan Stoner. Usai balapan, menang perasaan fantastis.
"Saya mulai lebih nyaman. Saya mulai akrab dengan motor. Jadi saya putuskan melewati Stoner dan memimpin di banyak lap. Tapi Stoner mampu menempel saya dengan ketat. Memasuki lap terakhir, saya berusaha sekuat tenaga untuk menjauh dari Stoner. Saya melakukan pengereman dengan baik."
Atas hasil ini, Pedrosa naik ke posisi dua klasemen pembalap. Menggeser rekan setimnya, Stoner yang kini menempati posisi tiga. Joki asal Spanyol itu mengantongi 146 poin. Dia terpaut dari 14 poin dari pemuncak klasemen, Jorge Lorenzo yang mengemas 160 poin.
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM
Pegawai ESDM tersebut diperiksa sebagai saksi.
